Pasaman - Ratusan masyarakat beserta Mahasiswa dari Nagari Simpang Tonang, Kecamatan Duo Koto menggelar unjuk rasa penolakan operasi produksi tambang PT.Inexco Jaya Makmur (IJM) dihalaman Kantor Bupati Pasaman, Kamis (26/04/18).
Peserta unjuk rasa ini menuntut Pemerintah Daerah mencabut izin tambang Emas PT. Inesco Jaya Makmur di daerah mereka. Hal itu disampaikan oleh koordinator aksi lapangan (Korlap) ikhsan (25) dan peserta aksi di saat unjuk rasa tersebut.
“Kami tidak butuh tambang, kami minta Bupati segera mencabut izin operasi produksi PT.IJM didaerah Simpang Tonang,”ujar Korlap dan para peserta unjuk rasa.
Pantauan Pasbana.com, dilapangan, sebanyak 104 orang personel kepolisian dan 75 orang personel dari Dinas Satpol PP dan Damkar Pasaman, di siagakan untuk menjaga keamanan di halaman kantor Bupati Pasaman.
Terlihat para peserta aksi berangkat dengan menggunakan sepuluh bus dan mobil terbuka serta puluhan sepeda motor yang diikuti sekitar 500 orang peserta aksi.
Sebelum akhirnya massa meninggalkan halaman kantor Bupati, salah satu perwakilan massa sempat berdialog dengan Bupati Pasaman, Yusuf Lubis melalui video call. Sebab Bupati sedang melaksanakan tugas di Jakarta.
Dalam dialog dengan salah seorang massa yang bernama Ahmad Soleh, bupati berjanji akan menuntaskan masalah tambang emas tersebut dan akan menemui masyarakat serta mahasiswa pada hari Rabu 2 Mei 2018 di kantor camat Dua Koto.
"Semua aspirasi masyarakat kita tampung. Dan akan kita diskusikan pada Rabu lusa. Melalui video call ini saya tidak bisa memutuskannya, karena saya ingin bertemu langsung," ujar Yusuf Lubis.
Dijelaskan Yusuf Lubis, pemerintah nanti akan mengundang semua unsur masyarakat Kecamatan Dua Koto, mulai dari ninik mamak, tokoh masyarakat, wali jorong, wali nagari dan pihak terkait lainnya. Soal jam pertemuannya, menurut Bupati nanti akan dibicarakan dengan Camat Dua Koto. (Gani)