Notification

×

Iklan

Iklan

Sentra Tenun dan Rusunawa di Lintau Tanah Datar Bakal Diresmikan

13 April 2018 | 18:04 WIB Last Updated 2018-11-17T05:20:59Z



Tanah Datar -- Pusat kerajinan tenun yang berlokasi di Nagari Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar yang dilengkapi sentra tenun dan rusunawa ini tidak lama lagi bakal diresmikan.

Dengan adanya sentra tenun plus rusunawa ini tentu ke depan bisnis kerajinan tenun seperti songket akan semakin membuka peluang baru bagi pengrajin maupun pelaku bisnis di bidang ini. Tenun berupa songket yang sangat diminati masyarakat dari berbagai kalangan ini ke depan akan semakin bervariasi dengan motif-motif yang menarik.

Sentra tenun dan rusunawa yang memiliki 35 kamar ini tidak lama lagi bakal diresmikan, untuk itu ketua Dekranas Pusat Ibu Mufidah Jusuf Kalla yang juga isteri Wakil Presiden RI Jusuf Kalla ini melakukan kunjungan kerja sekaligus meninjau langsung ke lokasi sentra tenun yang baru saja selesai dibangun di Lintau Buo tersebut, Kamis (12/04).

Ibu Mufidah Jusuf Kalla bersama rombongan dalam kunjungan kerja yang didampingi Gubernur Irwan Prayitno, Wakil Bupati Zuldafri Darma, Ketua Dekranasda Prov. Sumbar Ny. Nevi Irwan Prayitno, Sekretaris Daerah Hardiman, Ketua Dekranasda Tanah Datar Ny. Emi Irdinansyah dan Ketua GOW Ny. Retri Zuldafri sebelumnya menyempatkan menikmati indahnya pesona Nagari Tuo Pariangan, mengunjungi Rumah Gadang di Lintau Buo Utara, meninjau pembangunan Masjid Raya di Tanjuang Bonai, meninjau Lintau Expo, sentra tenun dan mengakhiri kunjungan di Akademi Komunitas Tanah Datar sebelum bertolak ke Hotel Emersia Batusangkar untuk beristirahat.



Tinjauan ke sentra tenun dan rusunawa yang rencana diresmikan Wapres Jusuf Kalla pada tanggal 8 Mei mendatang tersebut merupakan bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perindustrian RI Tahun Anggaran 2017, sementara untuk bangunan Rusunawa merupakan bantuan dari Kementerian PUPR RI pada tahun anggaran yang sama.

Dalam tinjauannya itu, Ibu Mufidah mendapat sambutan hangat dari siswa sekolah tenun yang dalam kesempatan itu langsung melihat proses penenunan yang ditampilkan siswa sekolah tenun. Apresiasi dari ibu Mufidah semakin tinggi karena instruktur yang ada merupakan jebolan luar negeri yang memiliki kompetensi.

“Kita sangat mengapresiasi dengan adanya sekolah tenun ini berdiri di Lintau Buo, semoga ke depan dapat menjadi sentra tenun yang melahirkan produk-produk tenun yang berkualitas,” ujar Ibu Mufidah 

Sementara itu, Khalawi Abdul Hamid Dirjen Kementrian PUPR mengatakan, rusunawa ini dibangun untuk mendukung sekolah tenun yang merupakan sekolah tenun terbesar di Indonesia.

“Rusunawa ini diperbantukan untuk pendidikan tenun dari dekranas pusat. Total anggarannya Rp 9,5 miliar, dan ini proyek untuk 2017, dana itu selain untuk bangunan juga untuk taman serta taman buahnya,” jelas Khalawi.



Khalawi menyebutkan untuk rusunawa yang ada di sekolah tenun ini nantinya akan ditempati oleh  empat orang satu kamar. “Tapi sebenarnya ini untuk dua orang, namun ternyata ada tambahan dari ketua Dekranas. Jadi dalam rusunawa juga dilengkapi dengan furnitur nya . kualitasnya sudah seperti apartemen, jadi tidak seperti rusunawa yang dahulu lagi,” tukasnya.

Kepala Dinas Koperindag Abdul Hakim disela-sela kunjungan kerja RI 4 sebutkan bahwa, “kunjungan kerja Ibu Wakil Presiden RI ini untuk melihat langsung persiapan kita di daerah jelang peresmian nanti”, karena begitu cintanya Ibu Mufida JK dengan kerajinan tenun”, katanya.

Peresmian direncanakan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada bulan Mei mendatang, waktu sudah hampir dekat jadi kita memang harus persiapkan dengan matang mulai dari sarana dan prasarana yang masih kurang, sebut Hakim.

“Saat ini pelataran parkir kita belum memadai dan taman-taman di sekitar bangunan masih terus kita kerjakan. Untuk lokasi sentra tenun sendiri sangat luas yaitu 11.710 meter persegi dan masih bisa kita manfaatkan untuk menanam bahan baku pewarna alam, karena disini kita mengandalkan pencelupan benang dengan pewarna alam”, tuturnya.

“Untuk ketersedian bahan baku sendiri di daerah Lintau masih cukup dan kita juga akan upayakan mengembangankan tanaman sebagai bahan baku di belakang sentra kita ini seperti tanaman indigo blue, dan ini akan kita kerjasamakan dengan Dinas Pertanian”, ucapnya.



“Sementara untuk masyarakat peminat tenun di Lintau ini sudah mulai tersebar, dan ini dibuktikan sudah ada kelompok masyarakat di Pangian yang selama ini belum pernah menyentuh tenun, dan akan bergabung ke sentra tenun kita ini, ada sekitar 20 orang yang akan mengikuti pelatihan tenun ini”, sebut Hakim.

Dengan adanya sentra tenun ini, kita berharap dapat meningkatkan tenaga kerja lokal, peningkatan ekonomi masyarakat dan bertambahnya pelaku usaha dibidang kerajinan tenun songket ini, tukasnya. (Hp/put)

PILKADA 50 KOTA




×
Kaba Nan Baru Update