Notification

×

Iklan

Iklan

Warga Nanggalo Digegerkan Penemuan Mayat Di Bawah Jembatan Kurao Pagang

11 April 2018 | 13:05 WIB Last Updated 2018-04-11T06:05:42Z



Padang - Warga Padang provinsi Sumatera Barat digemparkan dengan penemuan mayat laki-laki didalam sungai dibawah jembatan Kurao Pagang depan mesjid Takwa kelurahan Kurao Pagang kecamatan Nanggalo kota Padang, Rabu (11/4) pagi pukul 08.00 Wib.

Kapolsek Nanggalo AKP. GUSDI,SH, mengungkapkan, pria malang itu diketahui bernama Basuki (58) yang merupakan pensiunan Marinir (TNI AL) warga Parak Jambu Indah No.07 RT 003 RW.009 kelurahan Dadok Tunggul Hitam kecamatan Koto Tangah Kota Padang.

Dijelaskannya, ketika saksi Sugianto (48) melewati tepi bandar bekali dibawah jembatan Kurao dekat mesjid Takwa dan melihat anak-anak melempar lempar batu kearah sungai.

“Dilihat ada yang terapung dipermukaan sungai, karena disekitar tidak ada yang berani untuk masuk kedalam sungai dan Sugianto memberanikan diri masuk kedalam sungai untuk memastikan benda apa yang terapung dan membawa ke pinggir sungai sesampai di pinggir sungai ternyata sesosok mayat laki-laki yang terapung," ujar Kapolsek.

Wargapun memberitahu ke penjagaan Polsek Nanggalo bahwa ada penemuan mayat laki-laki terapung di dalam sungai dibawah jembatan kurao depan mesjid Taqwa.

Setelah dilakukan evakuasi terhadap korban, Kapolsek meminta kepada pihak keluarga untuk di lakukan visum luar dan visum dalam guna memastikan penyebab kematian korban, namun pihak keluarga beserta anak-anak korban Deden Dwi Efendi (28) menolak dan tidak mau untuk dilakukan visum luar maupun visum dalam.

”Untuk itu pihak keluarga bersedia menandatanggani surat pernyatan tidak dilakukan visum luar dan dalam, membuat surat penyataan, permohonan ke bapak Kapolresta untuk tidak dilakukan visum luar maupun dalam di atas materai 6000. Keluarga korban menerima dengan ikhlas kematian orang tuanya, sementara ditubuh korban tidak ada tanda tanda kekerasan maupun luka robek dan luka memar," terang Kapolsek.



Ditambahkan Kapolsek, menurut keterangan keluarga korban anak-anaknya, korban keluar rumah dari kemaren hari Selasa (10/4) subuh, korban dimasa hidup mengalami sakit jantung dan strok ringan. Diduga penyakit itu yang menjadi penyebab kematiannya hingga akhirnya di temukan di sungai. (BD)


Padang - Warga Padang provinsi Sumatera Barat digemparkan dengan penemuan mayat laki-laki didalam sungai dibawah jembatan Kurao Pagang depan mesjid Takwa kelurahan Kurao Pagang kecamatan Nanggalo kota Padang, Rabu (11/4) pagi pukul 08.00 Wib.

Kapolsek Nanggalo AKP. GUSDI,SH, mengungkapkan, pria malang itu diketahui bernama Basuki (58) yang merupakan pensiunan Marinir (TNI AL) warga Parak Jambu Indah No.07 RT 003 RW.009 kelurahan Dadok Tunggul Hitam kecamatan Koto Tangah Kota Padang.

Dijelaskannya, ketika saksi Sugianto (48) melewati tepi bandar bekali dibawah jembatan Kurao dekat mesjid Takwa dan melihat anak-anak melempar lempar batu kearah sungai.

“Dilihat ada yang terapung dipermukaan sungai, karena disekitar tidak ada yang berani untuk masuk kedalam sungai dan Sugianto memberanikan diri masuk kedalam sungai untuk memastikan benda apa yang terapung dan membawa ke pinggir sungai sesampai di pinggir sungai ternyata sesosok mayat laki-laki yang terapung," ujar Kapolsek.

Wargapun memberitahu ke penjagaan Polsek Nanggalo bahwa ada penemuan mayat laki-laki terapung di dalam sungai dibawah jembatan kurao depan mesjid Taqwa.

Setelah dilakukan evakuasi terhadap korban, Kapolsek meminta kepada pihak keluarga untuk di lakukan visum luar dan visum dalam guna memastikan penyebab kematian korban, namun pihak keluarga beserta anak-anak korban Deden Dwi Efendi (28) menolak dan tidak mau untuk dilakukan visum luar maupun visum dalam.

”Untuk itu pihak keluarga bersedia menandatanggani surat pernyatan tidak dilakukan visum luar dan dalam, membuat surat penyataan, permohonan ke bapak Kapolresta untuk tidak dilakukan visum luar maupun dalam di atas materai 6000. Keluarga korban menerima dengan ikhlas kematian orang tuanya, sementara ditubuh korban tidak ada tanda tanda kekerasan maupun luka robek dan luka memar," terang Kapolsek.

Ditambahkan Kapolsek, menurut keterangan keluarga korban anak-anaknya, korban keluar rumah dari kemaren hari Selasa (10/4) subuh, korban dimasa hidup mengalami sakit jantung dan strok ringan. Diduga penyakit itu yang menjadi penyebab kematiannya hingga akhirnya di temukan di sungai. (BD)
×
Kaba Nan Baru Update