Limapuluh Kota - Warga kenagarian Mungo, kecamatan Luak kabupaten Limapuluh Kota, tepatnya di jorong Koto Bakuruang, keluhkan terhadap maraknya sejumlah anak muda begadang hingga larut malam. Nyaris setiap persimpangan sejumlah anak muda berkumpul kehilangan arah.
Dengan maraknya anak muda berkumpul-kumpul hingga larut malam, tentunya kuat dugaan kita mereka melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan, sepeti mengisap lem, mengisap daun ganja, meneguk miras, dan tidak tertutup kemungkinan melakukan maling ikan, ayam dan sebagainya.
Hal tersebut disampaikan Wardipen (54) salah seorang warga setempat kepada rombongan Tim IX Safari Ramadhan (TSR) kabupaten Limapuluh Kota di mesjid Baitul Ikhsan ketika kunjungan tim safari ramadhan, Sabtu (26/5) malam.
Jika persoalan ini tidak dari sekarang kita antisipasi, mau jadi apa para generasi muda kita. Yang jelas mereka yang suka bergadang itu identik dengan maling. Kami para orang tua sudah berkali-kali menegurnya namun tidak mempan. Memang pada saat itu mereka bubar dan kabur. Tapi beberapa jam kemudian mereka muncul dan berkumpul lagi.
“Kami tahu, sumber-sumber kenakalan itu datang yang diawali dengan bergadang, bahkan juga terjadi perkelahian. Agar ini enyah di kampung kami, bagaimana cara melenyapkannya, kami tak ingin kampung kami terjadi kenakalan remaja, “ujar Wardipen yang akrap disapa pak Pen.
Kemudian, dalam kesempatan itu, pak Pen juga menanyakan kepada Dandenzipur 2 Padang Mengatas, apakah alat-alat di Denzipur boleh dipinjam pakaikan kepada masyarakat, jika kami membutuhkannya, tanya pak Pen.
Persoalan maraknya generasi muda berkumpul-kumpul hingga larut malam, dijawab ketua tim, AKP. Syamsurijal. Sebetulnya, kata Syamsurijal pihaknya sudah lama menguping, namun karena belum adanya laporan resmi dari masyarakat, pihaknya belum bergerak.
Meskipun demikian, jajaran Polsek Luak menghimbau kepada masyarakat utamanya warga kecamatan Luak, semuanya ini adalah peran orangtua mengawasi putra-putrinya masing-masing. Kita harus memantau anak-anak kita setiap saat. Jika anak kita belum palang juga hingga larut malam, tentu kita akan mencari dan menyuruhnya pulang. Inilah peran kita semua.
“Jangan biarkan anak kita pulang larut malam, betul apa yang dikatakan pak Pen itu, akibat bergadang hingga larut malam, tentunya banyak hal negatif yang akan terjadi. Sebelum terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, mari bersama-sama kita cegat anak kita masing-masing, “ujar Kapolsek.
Sementara itu, Dandenzipur 2 Padang Mengatas diwakili Danton Kompi Markas Lettu CZI Zulkarnain menyebutkan, peralatan yang ada pada Denzipur 2 Padang Mengatas boleh dipinjam pakaikan kepada siapa saja, yang jelas tentunya melalui prosedur resmi dengan mengirimkan surat kepada Dandenzipur, kemudian diproses kepada bagian logistik, ujarnya. (BD)