Notification

×

Iklan

Iklan

Kelangkaan Pupuk Bersubsidi Di Pasaman Akan Berimbas Terhadap Hasil Panen Petani

22 Mei 2018 | 15:34 WIB Last Updated 2018-05-22T15:13:00Z


Pasaman - Erfan aktifis lingkungan dan pemerhati petani di Pasaman menilai ketidak tahuan Kabit Tanaman Pangan di Dinas Pertanian Pasaman dalam mengurus pupuk bersubsidi akan berimbas terhadap Masayarakat.

Seharusnya dinas pertanian cepat tanggap terhadap masalah ini, karena secara nyata pupuk bersubsidi dari luar daerah Pasaman masuk ke daerah Pasaman. Hal ini adalah bukti bahwa Petani Tigo Nagari masih kekurangan pupuk besrubsidi, sebut Efan.

"Dari pantauan saya di Kecamatan Tigo Nagari khusus untuk jenis Pupuk SP-36 permintaan kelompok tani menurut RDKK kurang lebih 2.556 Ton untuk dua musim tanam (2 semester) sementara kuota yang ditetapkan dinas pertanian berdasarkan SK NO. 821.23/01/SET/DISTAN-2018 Tanggal 17 Januari sebesar 370 Ton dengan luas Lahan yang digarap petani 6.635 Hektare," jelas Erfan.

Jika ditinjau dari rencana defenitif kebutuhan kelompok (RDKK) permusim tanam dibutuhkan 192 Kg Per Hektare namun dinas pertanian menetapkan hanya 27 Kg per hektare, sebut aktis yang akrab dipanggil Aan ini.

Namun jika ditinjau daerah lain seperti di Kecamatan Rao Selatan untuk jenis Pupuk SP-36 permintaan kelompok tani menurut RDKK kurang lebih 356 Ton untuk dua semester. Sementara kuota yang ditetapkan dinas seberar 112 Ton dengan luas Lahan yang digarap petani 1.737 Hektare, tambahnya.

Jika ditinjau dari rencana defenitif kebutuhan kelompok (RDKK) permusim tanam di Kecamatan Rao Selatan dibutuhkan 102 Kg Per Hektare namun dinas pertanian menetapkan hanya 32 Kg per hektare, sambung Aan.

"Dari kedua analisis ini kita menilai ada ketimpangan penetapan kuota. Seharusnya daerah yang memiliki permintaan RDKK dan wilayah lahan pertanian yang lebih luas mendapatkan kuota yang belih besar,"tegas Aan.

Kalau benar seperti ini tindakan Dinas Pertanian dikhawatirkan akan berimbas terhadap hasil panen petani di Tigonagari.

Kalau hasil panen menurun akan berimbas terhadap kesejahteraan masyarakart. dan pastinya akan mencoreng Visi dan Misi Pemda Pasaman yang sekarang sedang digadang- gadangkan dibidang kesejahteraan, tutupnya. (Gani).

PILKADA 50 KOTA




×
Kaba Nan Baru Update