Notification

×

Iklan

Iklan

Komisaris Utama BRI Serahkan Mobil Kemahasiswaan Kepada ISI Padangpanjang

11 Mei 2018 | 21:58 WIB Last Updated 2018-05-11T14:58:46Z

Padangpanjang – Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Andrinof A Chaniago, serahkan CSR BRI Peduli berupa mobil kemahasiswaan kepada Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang Prof. Novesar Jamarun, MS, Jumat (11/5).

Penyerahan tersebut dihadiri oleh Staf Ahli Walikota Padangpanjang Iriansyah Tanjung, Wakil Ketua DPRD Erizal, Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur dan sejumlah perwakilan kepala daerah, dengan melakukan penandatangan bantuan CSR BRI Peduli oleh kepala wilayah BRI Sumatera Barat Jhoni Alwadris. Dan dilanjutkan dengan penyerahan plakat oleh Rektor ISI Padangpanjang kepada Andrinof A Chaniago, serta penyerahan lukisan oleh Dosen ISI Padangpanjang.

Rektor ISI Padangpanjang Prof. Novesar Jamarun, MS menyampaikan, kedatangan Komisaris Utama BRI tersebut merupakan berkah tersendiri bagi ISI Padangpanjang. Apalagi, kedatangan Adrinof A Chaniago juga membawa sumbangan CSR BRI Peduli berupa mobil kemahasiswaan.

“Ini berkah tersendiri bagi ISI Padangpanjang mendapatkan mobil kemahasiswaan, kita juga punya keinginan untuk mengangkat bapak Andrinof A Chaniago menjadi Ketua Dewan Penyantun ISI Padangpanjang, mudah-mudahan disetujui,” kata Novesar Jamarun.

Selain menyerahkan bantuan mobil kemahasiswaan, Andrinof A Chaniago juga memberikan kuliah umum kepada Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, dengan tema menyonsong era kewirausahaan social ekonomi kreatif.



Andrinof A Chaniago saat kuliah umum menyampaikan, bahwa era digitalasi dan bonus demografi yang dihadapi bangsa Indonesia, hendaknya bisa menjadi peluang usaha bagi mahasiswa. Apalagi, sudah tidak zamannya lagi mahasiswa berharap jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) ataupun bekerja di sejumlah perusahan swasta terkemuka.

“Disini, mahasiswa di didik menjadi intelektual seni, yang mengedepankan kreatifitas, ketekunan dan jiwa enteprenuer. Saat ini yang banyak terjadi, generasi muda kita banyak memiliki ide-ide kreatif, tapi mereka malas bekerja ataupun mengembangkan jiwa kewirausahaan mereka,” kata Andrinof A Chaniago.

Menurut Andrinof A Chaniago, cukup banyak peluang yang bisa diraih oleh pelaku kewirausahaan, khususnya wirausahawan dari generasi muda. Selain telah didukung oleh teknologi informasi, masyarakat juga cenderung beralih kepada produk-produk kreatif bernilai seni tinggi. 

“Untuk sebuah barang-barang kreatif, komsumen tidak akan berhitung masalah harga, karena yang dicari adalah nilai seni dari benda tersebut. Itulah tantangan kita, bagaimana menciptakan produk-produk yang diminati pasar, jika pun gagal, masih ada kesempatan untuk mencoba kembali yang penting jangan patah semangat,” pesannya.



Lebih lanjut Andrinof A Chaniago mengatakan, terkait gempuran tenaga kerja asing, isu yang sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawanb itu tidaklah benar. Tetapi, kedatangan tenaga kerja asing tersebut, terkait perjanjian investasi oleh pemerintah dengan negara pemilik modal untuk menanamkan investasinya di Indonesia.

“Kedatangan tenaga kerja asing itu, untuk membangun pabrik-pabrik sesuai dengan perjanjian investasi yang telah dilakukan. Mereka kesini, bekerja sesuai dengan kebutuhan pembangunan yang dilakukan oleh investor, setelah proses pembangunannya selesai, mereka akan kembali ke negaranya. Karena, untuk proses pembangunan, pemilik modal tidak akan mengambil resiko dalam proses pembangunan,” pungkas Andrinof A Chaniago. (Delma)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update