PADANG - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim meminta pihak kepolisian di Sumatera Barat dapat meningkatkan kesiagaan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, terkait aksi teror beberapa hari terakhir. Hendra juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing berbagai isu yang belum tentu jelas kebenarannya.
Hendra berharap, pihak kepolisian dapat secepatnya mengungkap aksi teror yang terjadi dan menimbulkan korban warga sipil serta aparat kepolisian. Seperti diberitakan, setelah kerusuhan di Mako Brimob, terjadi aksi bom bunuh diri di Surabaya dan terakhir penyerangan di Pekanbaru, Riau.
"Kami berharap pihak kepolisian terus meningkatkan kesiagaan dalam rangka menciptakan rasa aman. Masyarakat hendaknya juga dapat tetap tenang tidak terpancing berbagai isu," kata Hendra, Rabu (16/5).
Hendra yakin, aparat kepolisian daerah (Polda) Sumatera Barat dan jajarannya mampu melaksanakan tugas dengan baik dalam menciptakan rasa aman di tengah masyarakat. Dia juga berharap masyarakat dapat membantu pihak kepolisian dengan mengaktifkan kembali kegiatan ronda dan melaporkan dengan cepat apabila ada keadaan yang mencurigakan.
"Kerjasama yang baik antara polisi dan masyarakat akan sangat membantu dalam meningkatkan keamanan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Sumatera Barat Afrizal meminta aparat kepolisian untuk tidak lengah. Tokoh-tokoh masyarakat dari unsur ninik mamak, alim ulama dan para cendekiawan juga hendaknya ikut berperan aktif dalam rangka mencegah anak kemenakan terlibat dalam aksi terorisme.
"Polisi hendaknya terus meningkatkan kewaspadaan, sementara para tokoh masyarakat juga harus aktif memantau dan memberikan penyadaran kepada anak kemenakan agar tidak terlibat aksi terorisme," katanya.
Anggota Komisi I DPRD Provinsi Sumatera Barat Aristo Munandar menambahkan, paham radikal dan terorisme menjadi ancaman serius keutuhan bangsa. Untuk mencegah berkembangnya paham radikal merupakan tanggungjawab semua pihak, terutama di kalangan ninik mamak dan alim ulama.
"Tidak saja polisi atau pemerintah, peran tokoh masyarakat sangat dituntut dalam mencegah berkembangnya paham radikal dan terorisme," ujarnya. (DNA)