Padang - Penerbangan Air Asia Padang - Singapura untuk sementara di tutup karena masih minimnya penumpang yang selama 3 bulan ini baru hanya 23% pulang -pergi dan itu belum mampu menutup biaya operasional Air Asia selama ini. Dan mereka telah memindahkan hampir semua stafnya kedaerah lain yang lebih produktif.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abi dari Hasil pertemuan Rapat yang dipimpin oleh Staf Khusus Bidang Infrastruktur Kementerian Pariwisata Republik Indonesia Yudi Rifajantoro di Kementerian Pariwisata Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Hadir dalam kesempatan Kadis Pariwisata, Kadishub Sumbar, manejemen Air Asia, Angkasa Pura 2 Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan dari pengamat pariwisata Singapura hadir, Sulaiman dan Robert.
Lebih lanjut Wagub Nasrul Abit menyampaikan, tadi telah diputuskan memang Air Asia untuk sementara tutup sambil dilakukan evaluasi kembali bagaimana cara promosi yang paling efektif dilakukan di Singapura. Dari penuturan mereka ada kerugian lebih kurang Rp. 5 Miliar dalam waktu 3 (tiga) bulan ini.
"Sayangnya penutupan penerbangan Air Asia Padang - Singapura ini, kita baru diberitahu 2 (dua) hari ini. Kita menyadari penduduk Singapura belum kenal wisata Sumatera Barat, padahal potensi wisatanya dari jumlah penduduk 4 juta jiwa, rata-rata kunjungan mereka berwisata ada 12 juta dalam setahun."
"Berarti ada 3 kali warga Singapura ini liburan jalan-jalan wisata dan bisnis dalam setahun. Mereka telah kunjungi Sumatera Utara, Bandung, Jakarta, Bali dan mereka suka pergi kepantai dan shopping seperti di Bandung. Itulah kenapa kita berminat membangun penerbangan Padang-Singapura agar daerah kita mudah dikunjungi," ungkap Nasrul Abit.
Wagub Nasrul Abit menambahkan, minggu depan direncanakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan mengundang salah seorang pakar pariwisata Singapura datang ke Sumbar untuk melihat objek wisata yang ada di daerah ini guna di promosikan dinegara mereka.
Nanti apa yang kurang dan apa yang mesti kita perbaiki tentu akan kita upayakan seperti pasar ateh Bukittinggi jika selesai tentu dapat menjadi pasar yang layak mereka dapatkan, karena spesifik produksi kita tentu punya khas tersendiri pula.
Wisata pantai kita benahi, apakah Kawasan Mandeh, dan beberapa tempat cantik dipulau-pulau dan pantai didaerah lainnya di Sumatera Barat.
Kemudian minggu kedua bulan puasa di lanjutkan rapat kembali dengan tim dari Kemenpar, Air Asia, Angkas Pura 2, Pemprop dan Asita, mudah-mudahan ada solusi untuk terbang kembali Padang- Singapura.
Namun sementara waktu ada kabar baru dari Air Asia bahwa sekarang mereka sudah menambah frekuensi penerbangan Padang - Kuala Lumpur dari 2x menjadi 3x sehari, sebagai alternatif perkembangan kunjungan wisata Singapura - Padang, terang Wagub Nasrul Abit. (Rel)