Notification

×

Iklan

Iklan

Wapres Jusuf Kalla : Bencana Itu Sulit Diprediksi Tapi Dapat Diperkirakan

02 Mei 2018 | 21:53 WIB Last Updated 2018-05-02T14:53:33Z


Padang -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Ny. Nevi Zuairina Prayitno menyambut kedatangan Wakil Presiden RI dan Hj. Mufidah Jusuf Kalla dalam peresmian Pembukaan Pertemuan Ilmiah Tahunan-Riset Kebencanaan Tahun 2018, di Universitas Andalas (UNAND) Padang, Rabu, 2 Mei 2018.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Pangdam 1/BB Mayjen TNI Ibnu Triwidodo, Danrem 032/Wbr, Kapolda Sumbar, Danlanud Sutan Sjahrir dan Lantamal II Padang. Selain itu pada peresmian pembukaan kegiatan pendampingan kewirausahaan ini juga dihadiri ribuan mahasiswa PTN/PTS se Sumatera barat tahun 2018.

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dalam pemaparannya, bencana adalah musibah yang besar. Bagaimana kita bisa mengatasi agar korban bencana dapat kita perkecil atau kita hindari. Dan ada bencana yang tidak bisa dihindari, seperti gempa dan tsunami.

"Bencana dapat kita rumuskan dalam dua hal, bencana akan alam dan bencana karena ulah manusia yang bisa juga menyebabkan bencana alam atau bencana sosial," ujar Jusuf Kalla.



Wapres Jusuf Kalla menuturkan, dalam sejarah Indonesia modern, kita mengalami dan saya ikut serta dalam dan bagaimana penyelesaian 3 bencana besar, tentu yang terbesar tsunami di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 lalu dan gempa di Jawa Tengah, Jogja 27 Mei 2006, dan gempa di Sumatera Barat September 2009 lalu. Kalau bencana stunami yang meninggal lebih dari 200 ribu di Aceh, di Jogja paling banyak 6 ribu dan di Sumatera Barat Padang 1.117.

”Bencana itu sebenarnya sulit diprediksi tapi dapat diperkirakan. Kita tau bencana itu akan selalu datang, apakah gempa bumi, banjir longsor dan lainnya. Gempa tidak mematikan, kecuali bangunan yang runtuh bisa menyebabkan kematian," simpul Jusuf Kalla.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyampaikan, mudah-mudahan menjadi suatu bagian yang penting dan manfaat untuk Sumatera Barat.

Febrin Anas Ismail dalam laporannya, memyampaikan tujuannya adalah menghimpun para ahli kebencanaan untuk memberikan kontribusi pemikiran, berbagi pengalaman dalam mengembangkan ilmu dan teknologi melalui pendidikan riset dasar dan terapan dari berbagai jenis serta karakteristik bencana yang hasilnya kelak akan bermanfaat untuk meningkatkan kemauan masyarakat dalam penanggulangan bencana.

Selanjutnya, tema Pertemuan Ilmiah Tahunan-Riset Kebencanaan Tahun 2018 adalah manajemen bencana untuk pembangunan yang berkelanjutan.

Lebih lanjutnya, kegiatan yang dilakukan dalam pertemuan Ilmiah yang ke 5 ini, kegiatan perlombaan bulan April-Mei, karya tulis tingkat mahasiswa ada 89 makalah yang masuk, rumah aman gempa ada 10 finalis, lomba ikan larangan sebanyak 15 peserta, peresmian taman edukasi bencana yaitu taman terbuka yang berfungsi sebagai tempat bermain dan sekaligus tentang edukasi kebencanaan. (RY)
×
Kaba Nan Baru Update