Tanah Datar - Zakat menurut bahasa adalah berkembang dan suci. Yakni membersihkan jiwa atau mengembangkan keutamaan-keutamaan jiwa dan mensucikannya dari dosa-dosa dengan menginfakkan harta di jalan Allah dan mensucikannya dari sifat kikir, bakhil, dengki, dan lain-lain.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang kader terbaik partai demokrat Eka Putra, SE saat menyerahkan zakat mal kepada 900 orang mustahiq yang ada di Lintau IX Koto, Rabu (13/6).
Dikatakan, Zakat menurut syara' adalah memberikan (menyerahkan) sebagian harta tertentu untuk orang tertentu yang telah ditentukan syara' dengan niat karena Allah.
Menurutnya, Zakat Mal adalah zakat yang dikenakan atas harta yang dimiliki oleh individu dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan secara syarak. Zakat mal aturannya ketika harta seserorang telah memenuhi ketentuan nishob dan sudah mencapai satu tahun.
Dijelaskan Eka Putra, selama ini setiap tahunnya dia bersama keluarga selalu mengeluarkan zakat hartanya kepada fakir miskin, dan pembagiannya juga terbagi dibeberapa tempat. Diantaranya ada di perantauan di Jakarta dan di kampung halaman, dan pada tahun ini juga demikian namun bedanya pada tahun ini lebih banyak diberikan di kampung halaman.
"Pada tahun ini kami sekeluarga lebih memilih untuk memberikan zakat harta kami di kampung halaman terutama di Lintau IX Koto ini. Namun ada juga yang kami berikan di Sijunjung dan Dharmasraya," jelas Eka Putra.
Disinggung keterkaitannya dengan rencana pencalonannya sebagai anggota DPR RI, menurutnya para pemilih saat ini sudah sangat cerdas dan pintar sehingga mereka tahu akan menentukan pilihannya kepada siapa saja yang dianggapnya mampu.
"Kami yakin dengan semangat pengabdian yang kami miliki mampu mengambil hati masyarakat untuk memilih kami," teguhnya.
Sementara Masni (56), salah seorang janda beranak 4 yang kesehariannya hidup serba kekurangan dan hanya mengharapkan belas kasih dari para tetangganya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Eka Putra dan keluarganya yang telah memberinya paket sembako kepadanya. Menurutnya paket ini sangat berharga dan sangat membantunya nenyambut hari raya Idul Fitri 1439H.
Senada juga diutarakan Yusna (70), seorang janda yang bekerja sebagai buruh harian untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dia tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata untuk menggambarkan kebahagiaannya menerima paket sembako ini. Dan berharap Eka Putra bisa menjadi pemimpin yang bisa selalu memperhatikan nasib warga miskin sepertinya. (Hp/put)