Limapuluh Kota - Jenazah Korban Longsor di Nagari Sialang, Kecamatan Kapur IX, Rendi Saputra (16) telah dipulangkan dikediamannya untuk dikebumikan di Nagari Sungai Kemuyang, Kecamatan Luak, Senin (2/7).
Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga. Para kerabat dan tetangga pun sudah menunggu sejak pagi untuk mengikuti prosesi pemakaman.
"Kami tidak menyangka kepergian Rendi secepatnya ini, dia anak yang pekerja keras," isak sambut keluarga di rumah duka.
Bagi keluarga, Rendi yang merupakan putra ke Dua dari Tiga bersaudara dari pasangan Susi dan Aji ini merupakan pribadi yang ramah, suka menolong. "Sejak putus sekolah berapa tahun terakhir ini Rendi bekerja di Kapur IX di tanah kelahiran saya di Nagari Sialang,"cerita Aji ayah korban berlinang air mata menyambut kedatangan rombongan Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi menbezuk dirumah Duka.
Selama bekerja sebagai petani Gambir, sebut Aji lagi, Rendi memang jarang pulang ke kampung halamannya di Sungai Kumuyang. "Kemarin waktu Lebaran idul fitri sempat pulang kesini, saya tidak percaya kepulangannya itu hari terakhir Rendi dirumah,"tambah Aji.
Setelah seminggu menghabiskan waktu bersama keluarga, pada Rabu (27/6) lalu, Rendi kembali Pamit untuk bekerja sebagai petani Gambir di Kapur IX. Tidak ada firasat apa-apa waktu itu, barulah pada Sabtu (30/6) dikabarkan Rendi menjadi korban longsor, di Mudiak Batang Paisi (Hulu Sopan Rondah), Jorong Ronah Bengkek, Nagari Sialang.
Sementara itu, Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi mengaku prihatin atas kepergian Rendi salah satu korban longsor yang tewas. "Semoga amal ibadah ananda kita ini diterima disisi Allah SWT dan ditempatkan di tempat paling mulia disisiNya dan keluarga yang ditinggalkan tabah," sebut Irfendi.
Dirinya juga menghimbau agar seluruh masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya bencana alam. Karena beberapa hari belakangan ini, di daerah Kabupaten Limapuluh Kota cuaca ekstrim dan rawan terjadinya bencana alam.
Ditekankan Bupati Irfendi Arbi, diminta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota untuk sementara waktu tidak beraktifitas di titik rawan akan terjadinya bencana alam.
“Kepada pihak BPBD Limapuluh Kota, diintruksikan untuk siaga dan selalu memantau terus kondisi wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, utamanya daerah-daerah yang rawan bencana longsor dan banjir serta putting beliung,” pungkas Bupati Irfendi Arbi.
Sebelumnya musibah longsor terjadi tepatnya di Mudiak Batang Paisi (Hulu Sopan Rondah), Jorong Ronah Bengkek, Sabtu (30/6) sekitar pukul 17. 00 Wib.
Longsor yang telah menewaskan seorang korban terjadi akibat intensitas hujan yang sangat itu menelan 2 orang korban yang berprofesi sebagai petani gambir , dan korban tewas bernama Rendi Saputra, satu orang lainnya bernama Frengki (14).
Atas bantuan pihak TNI, Polri, BPBD dan Damkar Limapuluh Kota, Tim SAR dan dibantu masyarakat sekitar sudah berhasil mengevakuasi korban dari hutan atau kawasan perladangan gambir dan langsung dilarikan ke Puskesmas Sialang.
Namun sayang, salah seorang korban bernama Rendi Saputra menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan menuju Puskesmas Sialang. Sedangkan korban bernama Frengki saat ini masih dalam perawatan pihak Puskesmas setempat. (BD)