JAKARTA - Setelah melewati tahap pemeriksaan dan penyaringan data-data perekonomian di seluruh Provinsi sampai Kabupaten/Kota di Indonesia, serta melakukan survei, pengolahan dan verifikasi data, Kota Padang kembali masuk nominasi pemenang Indonesia Attractiveness Award (IAA) 2018. Kali ini, untuk kategori Kota Terbaik dalam Investasi dan Kota Potensial dalam Pariwisata.
Untuk itu, Walikota Padang Mahyeldi mengikuti tahap akhir penjurian dengan menyampaikan presentasi dihadapan dewan juri di Ruang & Tempo Co-working Space Gedung Tempo Lantai 8 Palmerah Barat Jakarta, Senin (16/7/2018).
Dikesempatan tersebut, Walikota Padang didampingi Asisten Administrasi Didi Ariyadi, Kepala DPMPTSP Rudy Rinaldy, Kepala Dinas Pariwisata Medi Iswandi, dan Kabag Humas Imral Fauzi.
Setelah proses penjurian berlangsung, Mahyeldi mengatakan, penilaian IAA tahun ini lebih objektif karena ada tahapan presentasi dan wawancara dengan pihak juri. Sedangkan tahun lalu, hanya sampai tahap penilaian data dan survey.
"Dengan adanya penilaian melalui presentasi dan wawancara, banyak hal yang menjadi masukan yang diberikan tim juri untuk perkembangan investasi dan pariwisata di Kota Padang," ungkap Mahyeldi.
Ditambahkannya, pada IAA 2017, Kota Padang menjadi salah satu pemenang penghargaan kategori Kota Terbaik dan kategori Kota Terbaik dalam Investasi. Dan tahun ini, Kota Padang merupakan satu-satunya Kota/Kab di Provinsi Sumatera Barat yang masuk nominasi pemenang IAA 2018 di dua kategori.
Dewan juri IAA 2018 mencakup Pengamat Ekonomi, akademisi, konsultan, dan jurnalis. Diantaranya, yang hadir dikesempatan itu; Bambang Harymurti (Direktur PT. Tempo Inti Media Tbk), Handi (Frontier), Prof. Dr. Carunia Mulya Firdausy (Akademisi Universitas Tarumanegara).
IAA adalah suatu penghargaan yang diberikan kepada daerah yang memiliki daya tarik di sektor investasi, infrastruktur, layanan publik dan pariwisata. Tahun ini, merupakan untuk ke-empat kalinya IAA diadakan oleh Tempo Media Group bersama Frontier Consulting Group.
Adapun metedologi yang digunakan dalam IAA adalah dengan menentukan nominasi Kabupaten/Kota yang disurvei berdasarkan koridor MP3EI, pengumpulan data sekunder berdasarkan dimensi investasi, infrastruktur, pariwisata, dan pelayanan publik.
Selanjutnya, menentukan Top 2 (terbaik) dan Top 2 (potensial) disetiap dimensi untuk Kabupaten/Kota serta Provinsi. Bagi yang lolos tahap 3, melakukan presentasi di depan dewan juri bagi Kabupaten/Kota dan Provinsi untuk membuktikan bahwa mereka layak mendapatkan prediket "Terbaik" dan "Potensial" dimasing-masing dimensi.(ril)