Notification

×

Iklan

Iklan

Khutbah Sholat Ied , Buya Gusrizal Tegaskan Tetap Tolak Inus

22 Agustus 2018 | 17:45 WIB Last Updated 2018-08-22T10:45:38Z
Ketua MUI Sumbar , Buya Gusrizal Gazahar ( foto : moslemtoday )

Bukittinggi — Ribuan umat muslim di kota Bukittinggi memenuhi Lapangan Kantin untuk melaksanakan Shalat hari raya Idul Adha 1439 H, Rabu (22/08). Sholat Idul Adha kali ini dihadiri oleh  Walikota, Wakil Walikota, Ketua DPRD, unsur Forkopimda dan sejumlah tamu istimewa lainnya.

Kepala Kantor Kementrian Agama, Abrar Munanda, menjelaskan, rangkaian peringatan Idul Adha, telah mulai dilaksanakan pada Selasa malam dengan takbiran di rumah dibas Walikota, karena taman Jam Gadang masih direnovasi. Selanjutnya dilaksanakan shalat Idul Adha di lapangan Kantin.

“Pada pelaksanaan shalat Id di lapangan Kantin ini, juga dikumpulkan donasi untuk para korban musobah gempa di Lombok. Semoga dapat membantu meringankan beban saudara kita disana,” ujarnya.

Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, dalam sambutannya menyampaikan, selamat hari raya Idul Adha 1439 Hijriyah. Idul Adha menjadi hari yang istimewa bagi umat Islam. Dimana ada dua ibadah utama yang dilaksanakan, yakni ibadah Haji dan ibadah qurban.

“Saat ini saudara kita tengah melaksanaakn ibadah haji di kota Mekkah dan bagi yang tidak menunaikannya pada tahun ini, kita laksanakan qurban. Dari data sementara, tercatat 1000 lebih hewan qurban di Bukittinggi yang disemblih pada Idul Adha tahun ini. Semoga dapat didistribusikan secara merata ke tengah masyarakat. Jangan sampai ada umat muslim di kota ini, tidak menikmati daging qurban,” ujar Ramlan.

Selain itu, Walikota juga berkesempatan untuk menyampaikan sejumlah program pemerintah yang sedang dan akan dilakukan dalam waktu dekat. Diantaranya, pembuatan embung,pembangunan RSUD, revitalisasi taman pedestrian Jam Gadang dan juga akan dilaksanakan pembangunan fisik Pasar Atas.

Shalat Id dipimpin imam Ustadz Rusma Edi dari IPQAH Bukittinggi. Sedangkan bertindak sebagai khatib, Buya Gusrizal Gazahar, Ketua MUI Sumatera Barat.

Dalam khutbahnya, Gusrizal Gazahar, mengimbau umat Islam untuk tidak menggadaikan, warisan Rasulullah. Masyarakat Minangkabau harus tetap istiqamah dengan ajaran Islam.

“Masyarakat Minangkabau dengan lapang dada menundukkan adat mereka kepada agama yang dibawa Rasulullah. Masyarakat Minang tidak mau meminta Islam untuk menyesuaikan diri dengan adat istiadat. ‘Adaik Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah. Syara’ Mangato, Adaik Mamakai’,” jelasnya.

Buya Gusrizal juga dengan tegas mengatakan, Ranah Minang bersama MUI Sumatera Barat, menolak Islam Nusantara ( Inus ).

“Saat ini adalah momentum kita bersatu padu dan saling mengisi serta menguatkan dalam menghadapi tantangan keummatan yang berat. Satu yang kami minta kepada pengurus Islam Nusantara, jangan suapi orang yang kenyang. Ini negeri bertuah, bertuankan Syara’ sebagai tuntunan, dalam beradat, tak akan berukar nama, apalagi berubah jalan, warisan Rasulullah SAW yaitu Islam. Menambah lambang keangkuhan, mengurangi membawa kerugian,” tegas Buya Gusrizal.
Sumber: kaba12.co.id

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update