Notification

×

Iklan

Iklan

Mevi Rosdian : Lestarikan Budaya Bangsa Lewat Etnofotografi

29 Agustus 2018 | 10:17 WIB Last Updated 2018-08-29T03:43:14Z
Mevi Rosdian ( berdasi ) di antara Tim Penguji  dan Dosen Pembimbing serta Pelaku Etnofotografi , Don Hasman ( Dok. Istimewa )

Padang Panjang --  Tak banyak yang menekuni dan menjadi pelaku dalam bidang fotografi yang satu ini. Etnofotografi, sebuah kajian dalam antropologi visual yang menekankan pada sebuah makna dari ekspresi budaya (foto). Selama ini orang lebih terkonsentrasi pada sisi teknis fotografi seperti perspektif, penataan cahaya, spektrum, fokus sampai pada perspektif, namun lain halnya dengan Etnofotografi.

Dan harapan perkembangan dunia Etnofotografi di Minangkabau atau Sumbar nampaknya akan terwujud. Adalah Mevi Rosdian, seorang pegiat budaya Minangkabau yang juga fotografer profesional berhasil menuntaskan studi Strata Duanya  di Jurusan Pengkajian Seni - Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia ( ISI ) Padang Panjang dengan judul tesis penelitian, Kajian Etnofotografi pada karya Don Hasman, "Urang Kanekes, Baduy People" , pada Rabu (21/08) yang lalu.

Dihadapan Tim Penguji yang tak diragukan kapasitas di bidangnya, yang terdiri dari Ediwar, S.Sn, M.Hum., Ph.D  , Dr. Sahrul N, S.S., M.Si  dan Dr. Edwar Zebua, M.Pd , kajian tesis tentang Etnofotografi ini dipaparkan oleh Mevi Rosdian.


Dari Kajian Etnofotografi ini, diharapkan dapat merangsang para pelaku etnofotografi untuk melestarikan dan mendokumentasikan budaya dan tradisi Minangkabau yang bernilai tinggi ,  melalui kiprah dan karya-karyanya . Khusus Minangkabau, sebagai suku bangsa yang masih memiliki banyak nilai-nilai budaya yang masih bertahan, sesungguhnya suatu lahan kerja etnofotografi. Dan bagi ISI Padang Panjang , inilah kali pertama kajian tentang Etnofotografi diangkat dalam sebuah penelitian strata dua.

Bagi Mevi, melakukan visualisasi terhadap unsur-unsur kebudayaan Minangkabau khususnya, dapat menjadi bahan kajian yang bermanfaat untuk ilmu pengetahuan, khususnya kajian terhadap suatu kelompok masyarakat. Perekaman ini nantipun dapat menjadi sumber bukti suatu peradaban suku bangsa. 

Ia berharap banyak fotografer yang tertarik untuk menggeluti bidang etnofotografi, selanjutnya kepada pihak-pihak terkait seperti pemerintah,pendidikan, akademisi, maupun lembaga-lembaga masyarakat, menyadari pentingnya aktivitas etnofotografi, menggiatkan aktivitas etnofotografi khususnya di Sumatera Barat, seperti lomba foto, pembuatan buku, maupun pameran-pameran yang terkait dengan karya etnofotografi.

" Secara khusus, saya akan terus mengabdikan diri untuk bidang etnofotografi, khususnya melakukan kajian-kajian etnofotografi, sebab yang dituangkan di dalam tesis ini, masih 3-5 persen dari apa yang ingin saya kejar terkait kajian etnofotografi. Secara umum, saya akan mencoba membuat jaringan bersama pelaku maupun pengkaji etnofotografi di Indonesia, untuk menggiatkan aktivitas etnofotografi ini, " urai Mevi saat ditemui Pasbana.com.

Tak lupa ia mengucapkan rasa terima kasihnya kepada segenap dosen pasca sarjana ISI Padangpanjang, pembimbing tesis Dr. Asril, S.S.Kar., M.Hum Prof. Dr. Novesar Jamarun M.Syang telah memberikan bimbingan yang bernilai dalam penyusunan tesis , sehingga lulus dengan predikat Pujian ( Cumlaude ).

 " Ucapan terima kasih juga Saya sampaikan kepada keluarga yang mendukung penuh pendidikan saya, penguji tesis, tim Ekspedisi Baduy, dan media-media yang kerap mempublikasikan aktivitas etnofotografi, tentunya terima kasih yang sangat besar untuk Don Hasman, serta Prof, Nusyirwan Efendi sebagai Narasumber  tesis ini, " pungkas Mevi.

Untuk diketahui, sesuai kutipan dari BPS bahwa Indonesia memiliki 1340 suku bangsa, belum termasuk kelompok-kelompok masyarakat secara sosiologis. Kondisi ini merupakan sebuah surga buat pelaku etnofotografi. Banyak hal terkait unsur budaya suku bangsa di Indonesia yang bisa digali dan dikaji secara sosiologis mapun antropologis. Logikanya,  pelaku etnofotografipun seharusnya bertumbuh di Indonesia. Dalam kenyataannya, orang luar Indonesia yang lebih banyak datang ke Indonesia untuk beretnofotografi. 

Ini harapan kita bersama ! Melestarikan Budaya Bangsa melalui Etnofotografi .

( Inyong Budi )

PILKADA 50 KOTA




×
Kaba Nan Baru Update