Cancang Tulang sebagai bahan pembuat Sambalado Tulang ( Foto : Arie Parikesit ) |
Pasbana.com -- Kelezatan
masakan Padang memang tak terbantahkan lagi. Makin tahu Indonesia, makin cinta juga kita dengan sajian kulinernya. Siapapun pasti akan sangat
sulit menolak jika disuguhkan hidangan khas Ranah Minang, yang selalu bisa
menggoda lidah. Dari sekian banyak menu masakan Minang, ada satu menu yang sulit ditemukan di rumah makan atau restoran
Padang, yaitu sambalado tulang.
Sambalado
tulang merupakan sajian masakan yang kerap menjadi menu buka puasa, sebagai
lauk teman makan nasi . Sajian ini biasanya tidak akan bertahan
lama jika sudah dihidangkan di atas meja makan. Karena cita rasanya memang menggugah selera.
Bahan dasar utama pembuatnya adalah tulang segar yang masih ditempeli sedikit daging. Yang menjadi ciri khas pembuatannya adalah cara mengolah tulangnya. Jadi setelah tulang dibersihkan, tulang diungkep dalam wadah dan didiamkan selama kurang lebih sehari. Setelah itu tulang dibersihkan kembali untuk diolah menjadi masakan lezat yang dipadukan dengan aneka bumbu khas. Bumbu utama yang digunakan terdiri dari cabai merah segar, bawang merah, dan sedikit tomat.
Bahan dasar utama pembuatnya adalah tulang segar yang masih ditempeli sedikit daging. Yang menjadi ciri khas pembuatannya adalah cara mengolah tulangnya. Jadi setelah tulang dibersihkan, tulang diungkep dalam wadah dan didiamkan selama kurang lebih sehari. Setelah itu tulang dibersihkan kembali untuk diolah menjadi masakan lezat yang dipadukan dengan aneka bumbu khas. Bumbu utama yang digunakan terdiri dari cabai merah segar, bawang merah, dan sedikit tomat.
Bagi sebagian masyarakat Rao-rao, sebuah
kampuang yang terletak di kaki Gunuang Marapi, di Kecamatan Sungai Tarab,
Kabupaten Tanah Datar. Di Rao-rao terdapat 4 (Empat) buah jorong. Dan terdapat satu buah pasar rakyat
yang biasa di sebut" Balai Sotu". Tulang cancang ini juga biasa di jual orang di Pasa Baso - Kabupaten Agam pada setiap hari Senin.
Di Balai Sotu inilah tempat
masyarakat Nagari Rao-rao biasa melakukan aktivitas ekonomi, di Balai Sotu juga kita
bisa membeli tulang sapi yang di cincang, yang
telah dicincang menggunakan kapak.Sebelum dicincang, tulang tersebut
"disangrai" terlebih dahulu. Tulang sapi yang di cincang itu
adalah bahan baku untuk pembuatan Sambalado Tulang. Sambalado tulang adalah
makan favorit di Nagari Rao-rao ini.Selain di Rao-rao , di Kecamatan Salimpaung menu ini juga menjadi makanan favorit masyarakatnya.
Sambalado Tulang biasanya di campur
dengan potai, dihidangkan dengan ikan asin/ikan sapek dan karupuak jangek
"kerupuk Kulit".Cara pembuatannya pun bervariasi. Ada yang dimasak
bersama cabe ditambah dengan air tajin, lalu dikukus diatas nasi yang sudah mendidih.
Ada pula yang dimasak dikuali ditambah sayur-sayuran dan kerupuk kulit
(jangek). Bagi orang-orang pecinta pedas, biasanya mereka memasak
sambalado tulang dengan menggunakan cabe rawit. Ada pula yang suka
makan sambalado tulang dengan dadiah (fermentasi susu kerbau).
Bahan-bahan
Tulang kaki sapi yang sudah di rebus dan di cancang( raut) segenggaman.
Cabe merah 1 ons
Bawang merah 3 siung.
Daun kunyit 1 lbr yang sudah di racik(di rajang).
Garam secukupnya
Daun salam 1 lbr
Air nasi /aia didiah.
Cara membuatnya.
Segenggaman tulang yang sudah di cancang di gonseng( rendang ) dengan kuali sampai berwarna kuning dan keluar minyak.Cabe merah di cuci bersih di giling bersama bawang merah dan garam sampai halus, kemudian masukkan tulang yang sudah di ginseng dan digiling bersama sama pakai batu lado.
Setelah halus dimasukkan ke dalam mangkok kecil.Sementara yang menanak nasi dengan periuk bukan dengan magic jer perlu air nasi yang di kadang ( diambil sehingga nasi di periuk kering ) air nasi ( aia didiah) ini dimasukkan kedalam adonan yang sudah disiapkan , di aduk rata sehingga bercampur rata dengan semua adonan di dalam mangkok kecil, dimasukkan daun salam, daun kunyit, kemudian di uapkan diatas nasi panas yang belum kering betul, selama nasi kering, nasi kering samba lado tulang sudah siap di hidangkan.
Tulang kaki sapi yang sudah di rebus dan di cancang( raut) segenggaman.
Cabe merah 1 ons
Bawang merah 3 siung.
Daun kunyit 1 lbr yang sudah di racik(di rajang).
Garam secukupnya
Daun salam 1 lbr
Air nasi /aia didiah.
Cara membuatnya.
Segenggaman tulang yang sudah di cancang di gonseng( rendang ) dengan kuali sampai berwarna kuning dan keluar minyak.Cabe merah di cuci bersih di giling bersama bawang merah dan garam sampai halus, kemudian masukkan tulang yang sudah di ginseng dan digiling bersama sama pakai batu lado.
Setelah halus dimasukkan ke dalam mangkok kecil.Sementara yang menanak nasi dengan periuk bukan dengan magic jer perlu air nasi yang di kadang ( diambil sehingga nasi di periuk kering ) air nasi ( aia didiah) ini dimasukkan kedalam adonan yang sudah disiapkan , di aduk rata sehingga bercampur rata dengan semua adonan di dalam mangkok kecil, dimasukkan daun salam, daun kunyit, kemudian di uapkan diatas nasi panas yang belum kering betul, selama nasi kering, nasi kering samba lado tulang sudah siap di hidangkan.
Dihimpun dari berbagai sumber
:
Ikatan Keluarga Sumanik (
IKS ) Padang