Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Yasrul |
Pasaman - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman, mengingatkan warga disepuluh kecamatan di daerah itu agar mewaspadai ancaman bahaya tanah longsor dan banjir.
Hal itu mengingat meningkatnya intensitas hujan akhir-akhir ini di wilayah itu, kata Kepala BPBD Kabupaten Pasaman, Maspet Kenedy, didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Yasrul, Rabu (8/8) kepada wartawan di ruang kerjanya.
Seiring meningkatnya intensitas hujan, sepuluh dari 12 kecamatan di daerah ini selalu memiliki kerawanan terhadap bencana tanah longsor dan banjir.
Kesepuluh kecamatan potensi bahaya longsor dan banjir ini meliputi, Kecamatan Lubuksikaping, Panti, Duokoto, Rao, Rao Utara, Mapattunggul, Mapattunggul Selatan, Bonjol, Simpati dan Tigonagari.
Sementara dua kecamatan lainnya, Padanggelugur dan Rao Selatan tidak termasuk di dalamnya.
"Hanya ada sepuluh daerah yang berpotensi rawan bencana tanah longsor, pergerakan tanah dan banjir serta banjir bandang di Kabupaten Pasaman," katanya.
Ia menyebutkan, setiap musim penghujan tiba, Pasaman harus siap siaga menghadapi ancaman bencana tanah longsor dan banjir. Banjir, kata dia, sudah terjadi di wilayah Lubuksikaping, beberapa waktu lalu.
"Tidak hanya banjir, ancaman anging puting beliung juga melanda wilayah lainnya di Pasaman. Seperti, musibah yang melanda Lambak-Lundar, di Panti akibat diterpa angin puting beliung," katanya.
Pihak BPBD, terus membangun sistem komunikasi dan koordinasi yang intens, baik dengan masyarakat, Walinagari, Camat hingga aparat berwenang dalam pencegahan dan penanganan bencana alam.
"Dengan komunikasi dan sistem koordinasi yang baik, akan memudahkan upaya penanganan serta tindakan yang perlu dilakukan jika terjadi bencana alam sewaktu-waktu," imbuhnya.
Diakui Yasrul, meski Kabupaten Pasaman rawan terhadap bencana, baik itu banjir, longsor, angin kencang dan gempa darat, namun pihaknya (BPBD) belum memiliki peta kerawanan dan resiko bencana.
"Belum ada. Kita baru merencanakan pembuatan peta kerawanan bencana, termasuk kajian resiko bencana di dalamnya. Ini kita kerjasamakan dengan pihak ketiga dan Perguruan Tinggi," katanya.
Selain rawan bencana banjir, longsor dan angin kencang, wilayah Pasaman juga rawan gempa darat. Sebab, wilayah ini berada dalam patahan semangka.
"Pasaman ini daerah patahan semangka, memanjang dari Rao sampai Simpati. Sehingga rawan terhadap gempa darat. Ini perlu kita waspadai," tutur Yasrul. (Gani)