Notification

×

Iklan

Iklan

Imunisasi MR di Padangpanjang, Minim

22 September 2018 | 20:07 WIB Last Updated 2018-09-22T13:07:33Z

Padangpanjang – Pencapaian Imunisasi Maeslaes Rubella (MR) di Kota Padangpanjang dikategorikan masih minim, banyak masyarakat yang merespon kurang baik, termasuk beberapa sekolah dan madrasah yang menunda, bahkan menolak dilaksanakannya Imunisasi MR ini, Sabtu (22/9).

“Kita telah melaksanakan sosialisasi MR ini sejak bulan Agustus, kita mendatangi sekolah – sekolah dan Fasilitas Kesehatan seperti Puskesmas dan Posyandu yang ada di Padangpanjang, ada beberapa sekolah dan madrasah yang menunda bahkan menolak dilaksanakannya imunisasi MR ini,” sebut Kepala Dinas Kesehatan Drs. Nuryanuwar, A.Pt, MM, M.Kes saat melaksanakan rapat penguatan dan percepatan dalam pencapaian imunisasi MR bersama Dinas Pendidikan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Kemenag, serta Camat, Jum’at (21/9) lalu di Ruang Rapat Dinas Setempat.

Nuryanuwar mengatakan, di Sumatera Barat (Sumbar), penyakit ini sudah menyebar dengan cukup besar, dengan Kota Padang menduduki peringkat pertama. Sedangkan di Padangpanjang sendiri telah ditemukan beberapa kasus dari rubella.

“Untuk Kota Padangpanjang kasus rubella sudah ada di Bukit Surungan yang berjumlah 4 orang. Dengan itu, pemerintah daerah sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi imunisasi MR untuk mengatasi penularan penyakit Campak dan Rubella, tetapi respon yang didapat dari masyarakat masih kurang,” sebutnya.

Nuryanumar menambahkan, keraguan masyarakat mengenai imunisasi MR ini juga bisa disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit Campak dan Rubella serta dengan adanya isu mengenai vaksin yang berasal dari babi. 

“Untuk menanggapi isu ini, MUI telah mengeluarkan Fatwa no. 33 Tahun 2018, bahwa imunisasi boleh dilakukan. Dengan itu masyarakat tidak usah khawatir,” jelas Nuryanuwar. 

Lebih lanjut Nuryanuwar mengatakan, mengingat akan bahayanya penyakit rubella ini, maka pihaknya akan memperpanjang sosialisasi sampai dengan bulan Oktober 2018 nanti. “Kita akan perpanjang sosialisasi hingga Oktober nanti,” pungkasnya. (Del)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update