Notification

×

Iklan

Iklan

Kecamatan Lamposi Tigo Nagori Dinilai Tim Propinsi

26 September 2018 | 18:38 WIB Last Updated 2018-09-26T11:38:19Z


Payakumbuh - Tiga orang yang tergabung dalam tim penilai kompetensi camat tingkat Sumbar, mendatangi Kota Payakumbuh untuk berkunjung ke Kecamatan Lamposi Tigo Nagori (Latina) pada Rabu (26/9) pagi. Tim yang terdiri dari mantan Sekdaprov Sumbar Yohanes Dahlan serta pamong senior lainnya yaitu Asrul Syukur dan Asnul Amri itu mendatangi Payakumbuh untuk penilaian camat terbaik 2018.

Kedatangan rombongan tim penilai kompetensi camat itu, disambut oleh bundo kanduang Lamposi serta PKK setempat. Turut hadir Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz, Wakapolres Payakumbuh Kompol Edisra serta sejumlah Kepala OPD dilingkungan Pemko Payakumbuh.

Kecamatan Lamposi Tigo Nagori (Latina) atau lebih lazim disebut Kecamatan Lamposi itu merupakan satu dari 6 kecamatan di Sumbar yang masuk  penilaian tim tersebut sebagai kecamatan  terbaik 2018. “Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, tergolong kecamatan baru di Kota Payakumbuh. Umurnya baru 9 tahun. Ini hasil pemekaran dari Kecamatan Payakumbuh Utara. Alhamdulillah, sudah 2 kali masuk penilaian kecamatan terbaik di Sumbar. Yaitu 2017 dan 2018 ini,”terang David Bachri Camat Lamposi dihadapan tim penilai.

Dijelaskan David, Kecamatan Lamposi Tigo Nagori terdiri dari 6 kelurahan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Limapuluh Kota. Yaitu Kelurahan Koto Panjang Dalam, Koto Panjang Padang, Parambahan, Sungai Durian, Padang Sikabu serta Parik Muko Aia. 

Secara wilayah adat, tambahnya, Lamposi terdiri dari 3 Kenagarian. Yaitu  Kenagarian Koto Panjang, Kenagarian  Parambahan dan Kenagarian Sungai Durian. “Ada sekitar 10ribu jiwa penduduk yang menghuni kecamatan ini,”ucap Davit lagi. 

Hal yang sama juga dikatakan tokoh masyarakat kecamatan setempat, Yofi Kurniadi Datuak Patiah Baringek. Kecamatan Lamposi merupakan salah satu kecamatan yang tergolong unik di Kota Payakumbuh. Yaitu berada di wilayah perkotaan tetapi aura adat istiadat masih melekat. “Meksi tergolonjg kecamatan baru, tapi sudah bisa berprestasi. Adat istiadat serta hidup bermasyaraat masih melekat pada masyarakat. Kita harap Lamposi bisa jadi kecamatan terbaik di Sumbar,"ucap  Yofi Kurniadi Datuak Patiah Baringek.

Sementara Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz mengatakan, sejak berdiri pada 2009 lalu, sudah banyak pembangunan dilakukan di kecamatan pemekaran tersebut. Secara bertahap, bahkan tiap tahun pembangunan infrastruktur tidak henti-hentinya dilakukan di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori.

“Latina adalah kecamatan muda di Payakumbuh tetapi kemajuannya sangat pesat.Kesadaran masyarakatnya pun cukup tinggi untuk kemajuan pembangunan kecamatan,”kata Erwin Yunaz.

 Salah satu contoh, ucapnya,  masyarakat rela memberikan tanahnya ke pemerintah  untuk pembangunan. “Tidak susah mengajak masyarakat untuk membangun. Pembangunan oleh pemerintah, masyarakat rela memberikan tanahnya. Kondisi ini yang berbeda dari kecamatan lainnya. Sehingga, apapun program pembangunan dari  pemerintah mudah dilaksanakan,”kata Wakil Walikota Payakumbuh.

Kata Erwin lagi, sejak beberapa tahun terakhir ini, pembangunan infrastruktur gencar dilakukan. Sehingga, sulit menemukan adanya fasilitas umum dalam kondisi rusak di Lamposi Tigo Nagori. 

“Nyaman kita melewati kecamatan ini, tidak ditemukan adanya jalan rusak,”katanya.

Selain  itu, ucap Wakil Walikota Payakumbuh, rasa sosial masyarakat Lamosi sangat tinggi. Buktinya lahir Lembaga Kesejahteraan Sosial Peti Bunian di Lamposi. “LKS ini khusus dalam membantu sosial masyarakat. Terutama bagi masyarakat kurang mampu terhadap pendidikan. Masyarakat bergotong royong saling mengumpulkan dana bagi pendidikan anak kurang mampu. Anak-anak Lamposi banyak yang berprestasi tetapi terkendala oleh biaya. Disinilai fungsi LKS Peti Bunian. Masyarakat saling merangkul dan saling membantu,”kata Erwin.

Tak hanya itu saja, kata Wawako, Kecamatan Lamposi merupakan satu-satunya kecamatan yang menerapkan larangan menghidupkan televisi ketika  jam-jam sibuk dimalam hari. “Dari pukul 18.00-21.00 Wib, ada larangan menghidupkan televisi dirumah-rumah warga. Jam itu, merupakan waktu anak-anak untuk belajar,”ucap Erwin Yunaz.  

Perwakilan tim penilai kompetensi  camat tingkat Sumbar itu, yakni Asnul Amri menjelaskan,Kecamatan Lamposi Tigo Nagori merupakan kecamatan ke 5 dari 6 kecamatan dalam penilaian tim.  Dalam penilaian kompetensi camat terbaik 2018, ada tiga kategori yang akan dinilai. Yaitu penilaian penyelenggara pemerintah, penilaian pembangunan dan penilaian terhadap pelayanan.

“Sejauh mana camat  komit untuk menerapkan aturan yang berlaku. Kemudian bagaimana kondisi pembangunan di kecamatan, mulai dari perencanaan hingga terlaksana dan bagaimana juga pelayanan kecamatan terhadap masyarakat. Ini poin poin dalam penilaian,”terang Asnul Amri.

Dikatakannya, tim akan menilai camat secara objektif dalam menentukan camat mana yang terbaik di Sumbar sebagai perwakilan dalam penilaian camat tingkat nasional. 

“Kita menilai secara objektif untuk kebaikan bersama. Dari 4 yang sudah dinilai, kita ragu menentukan mana yang terbaik. Sampai saat ini, semuanya masih yang terbaik. Tetapi kami harus menentukan 1 yang terbaik sebagai utusan Sumbar ditingkat nasional. Setelah ke 6 kecamatan dinilai, siapa yang terbaik baru kita tetapkan,”ucap Asnul Amri lagi. 

Ke 6 kecamatan yang masuk penilaian kompetensi camat terbaik Sumbar itu,  yakni Sarbaini Chan Camat Koto Lasak Kabupaten Dharmasraya, Teddy Antonius Camat Nanggalo Kota Padang, Hendria Asmi Camat Tanjung Raya Kabupaten Agam, Hendry Camat Aur Birugo Tigo Baleh Kota Bukittinggi, David Bachri Kecamatan Lamposi Tigo Nagori Kota Payakumbuh dan Fiddria Fala Camat Guguak Kabupaten Limapuluh Kota. (BD)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update