Notification

×

Iklan

Iklan

Banjir Landa Delapan Kecamatan di Pasaman

11 Oktober 2018 | 22:24 WIB Last Updated 2018-10-11T15:24:15Z


Pasaman - Hujan dan badai yang menguyur daerah kabupaten Pasaman Selasa malam (9/10) hingga malam ini Kamis (11/10) mengakibatkan sejumlah infrastruktur, dan merendam ratusan rumah warga di delapan kecamatan yang ada di Pasaman.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, Delapan kecamatan di Kabupaten tersebut, Rao, Rao Utara, Rao Selatan, Panti, Mapat Tungggul, Mapat Tunggul Selatan, Padang Gelugur, dan Bonjol.

Dikabarkan daerah Kecamatan Rao Selatan mengalami damampak yang parah, dimana sebagian warga sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sementara hujan deras masih turun.

Dengan kejadian ini, Ketua DPRD Kabupaten Pasaman, Yasri, turun langsung melihat dampak banjir tersebut. Menurut keteranganya, dampak banjir khususnya di Kecamatan Rao Selatan cukup parah. Sebab katanya, banyak sekali merusak sumber mata pencaharian masyarakat seperti lahan perkebunan dan kolam ikan masyarakat setempat.

"Saya lihat di Rao Selatan cukup parah, yaitu hanyutnya jembatan Kubu, dan sungai itu jebol sehingga banyak merusak perkebunan warga", kata Yasri.

Yasri meminta kepada BPBD segera menindaklanjuti untuk dijadikan status bencana alam.

"Saya minta ini dijadikan status bencana alam, pemerintah diharapkan cepat turun demi teratasinya prekonomian masyarakat", tegas ketua DPRD Pasaman, Yasri.

Hal senada disampaiakan Wali Nagari Lubuk Layang, Erwin, menyampaikan pihaknya melalui kepala Jorong sedang melakukan pendataan.

"Kita masih melakukan pendataan disetiap kejorongan, terhadap kerusakan persawahan, perikanan, perkebunan dan ratusan rumah warga" sebut Erwin, Kamis (11/10/18).

Wali Nagari ini memohon bantuan segera dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. "Jembatan yang hanyut itu merupakan jalan menuju pusat perekonimian masyarakat", jelas Erwin.

Sementara kepala BPBD Pasaman, Masfed Kenedi, ketika dimintai keterangan menyebutkan, bahwa pihaknya masih tahap pendataan.

"Datanya belum ada data yang final, baru Nagari Panti Timur yang terdata dengan korban 80 unit rumah akibat terendam banjir. Data di kecamatan lain sedang proses perekapan", ungkap Masfed. (Gani)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update