Padangpanjang - Pondok Pesantren (Ponpes) Diniyyah Putri Padangpanjang, menjamu sarapan pagi peserta Minangkabau Travel Mart (MTM) 4 pada agenda closing di komplek ponpes setempat, Kamis (4/10).
Kepala Dinas Pariwisata Kota Padangpanjang Hendri Fauzan AP. M.Si melalui Sekretaris Drs. Dalius mengatakan, selama tiga hari bertindak salaku tuan rumah MTM ke 4 itu telah memberikan banyak motivasi kepariwisataan daerah berjuluk Serambi Mekkah tersebut.
Di antaranya, selain Padangpanjang yang sudah terkenal melalui destinasi wisata Desa Kubu Gadang dengan Silek Lanyah dan Masjid Asasi Sigando, sekitar 200 decision maker pariwisata dari penjuru Indonesia dan Malaysia takjub terhadap Perguruan Diniyyah Putri yang memiliki banyak potensi tujuan wisata.
“Dipercaya sebagai tuan rumah kegiatan MTM ke 4 ini, Padangpanjang cukup mengejutkan para pelaku usaha biro perjalanan dari berbagai penjuru, termasuk dari Malaysia dan Singapura. Salah satunya ponpes putri tertua di Asia Tenggara, Diniyyah Putri yang menampilkan cukup banyak program berorientasi wisata, memukau para peserta pagi itu,” ungkap Dalius didampingi Kabid Pariwisata Medi Rosdian.
Sementara itu, Ketua Pelaksana MTM ke 4, Muhammad Subari menyebut Padangpanjang dengan komposisi daerah yang asri, bersih dan berudara sejek serta memiliki banyak pilihan kuliner, memiliki potensi besar menjadi salah satu bagian paket perjalanan wisata. Khususnya yang selama ini masih belum umum diketahui, yakni wisata edukasi halal di komplek perguruan Diniyyah Putri Padangpanjang.
“Padangpanjang banyak sekali yang dapat mejadikan alasan sebagai bagian paket perjalanan wisata. Diniyyah Putri salah satunya, dari aksen teman-teman tampak menjadi hal yang sangat menarik untuk dipromosikan kepada rombongan pariwisata dari dalam dan luar negeri. Seperti study tour dari Malaysia dan Singapura serta Brunai Darussalam,” tutur Subari.
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Perguruan Diniyyah Putri, Fauziah Fauzan El Muhammady sangat mengapresiasi dengan diikutsertakannya ponpes tersebut dalam agenda MTM kali ini.
Ponpes yang berdiri sejak 1923 silam itu dikatakan Fauziah, selama ini telah melayani paket wisata halal dari berbagai daerah. Namun untuk saat ini, paket wisata yang dapat ditampung hanya berkisar maksimal 30 orang.
“Selama ini sudah cukup banyak kunjungan wisata yang datang ke Diniyyah Putri. Terutama dari Jabodetabek dan Malang. Karena itu kami sangat merespon ketika pihak Pemko melalui Dinas Pariwisata mengagendakan closing MTM. Pada kesempatan itu, kami berkesempatan menampung rasa keingintahuan peserta tentang Diniyyah dahulu dan sekarang melalui dialog,” sebut Fauziah.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Pelaksana MTM ke 4 juga menyerahkan cendera mata kepada Pimpinan Perguruan Fauziah Fauzan El Muhammady sebelum rombongan peserta MTM melanjutkan perjalanan menuju Puncak Lawang. (Del)