Padang - Cuaca buruk seperti hujan lebat dan angin kencang yang akhir-akhir ini sering melanda wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dan sekitarnya, sangat mempengaruhi jadwal penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Sejumlah penerbangan terpaksa harus molor dari jadwal yang telah di tentukan oleh maskapai penerbangan. Bahkan beberapa hari lalu, ada dua pesawat tujuan BIM yang harus di alihkan beberapa saat ke Bandara di Pekanbaru.
Officer Angkasa Pura, Hendri Zai saat dikonfirmasi Minggu (7/10) mengatakan, bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan BMKG untuk penerbangan dari dan menuju BIM. Apabila cuaca tidak memungkinkan, pihaknya mengalihkan kebandara terdekat.
“Jika terjadi cuaca yang tidak memungkinkan, pesawat yang akan mendarat kita alihkan sementara ke Bandara Pekanbaru dan Kualanmu Medan. Mendaratkan pesawat di bandara terdekat ini, salah satu cara kita menjaga keamanan, baik penumpang maupun pesawat sendiri,” sebutnya.
Hendri Zai menambahkan, untuk cuaca buruk seperti sekarang ini, pihak Angkasa Pura juga memberikan kebijakan atau dispensasi, jika ada penumpang yang telat atau ketinggalan pesawat akibat bencana alam seperti banjir dan longsor.
“Pihak kita juga memberikan kebijakan atau dispensasi, jika ada penumpang yang telat atau ketinggalan pesawat akibat bencana alam seperti banjir dan longsor. Penumpang tersebut akan kita alihkan ke pesawat selanjutnya, namun calon penumpang harus meminta surat keterangan dari pihak kepolisian setempat yang daerahnya terkena bencana alam,” jelasnya.
Lebih lanjut Hendri Zai mengatakan, Pihak Angkasa Pura II memprediksi beberapa penerbangan, khususnya di sore hari masih akan molor, dikarenakan intensitas hujan yang masih tinggi, yang mengakibatkan landasan pacu di genangi air.
“Selain landasan pacu digenangi air, daya pandang pilot yang kurang dari 1000 meter juga mempengaruhi tidak bisanya pesawat lepas landas,” pungkas Hendri Zai. (Bi)