Pasaman - Dari 80.223 Jumlah umlah anak usia 9 bulan sampai 15 tahun sampai Oktober 2018 ini baru sekitar 17.000 orang anak yang sudah di Imunisasi Vaksin Vaksin Measles Rubella (MR) di Pasaman. Dengan hal ini berarti kegitan tersebut hanya mencapai 20 persen dari 95 persen yang ditargetkan oleh Dinas Kesehatan setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman, Amdarisman, mengatakan kendala dalam pelaksanaan Imunisasi ini dilapangan terkait adanya keraguan masyarakat tentang kehalalan Vaksin MR tersebut. Ujarnya kepada awak media Jum'at (5/10/2018).
"Memang kita akui bahwa kendala pelaksanaan Imuniasi ini menuai kontroversi ditengah tengah masyarakat terkait kehalalan vaksin tersebut. Namun perlu kami teegaskan pemberian vaksin ini sudah sesuai dengan fatwa MUI nomor 33 tahun 2018. Jadi tidak ada lagi keraguan dengan Vaksin MR ini," tambahnya.
Sementara kata Amdarisman imunisasi massal MR di Pasaman sangat perlu dilakukan untuk memutus mata rantai virus campak dan rubella ditengah masyarakat.
"Penyakit Measles Rubella (MR) merupakan penyakit berbahaya dan bisa menyebabkan kematian bagi anak. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pasaman, sepanjang 2017 ditemukan kasus campak sebanyak 72 kasus dan rubella 100 kasus. Kasus tersebut akan kian meningkat, jika anak dengan rentang usia 9 bulan sampai 15 tahun tidak segera di imunisasi MR," tuturnya.
Dengan demikian kata Amdarisman pihaknya bersama seluruh tenaga medis yang ada didaerah tersebut akan menggalakkan Imunisasi Vaksin MR hingga target tercapai keseluruh lapisan masyarakat hingga 31 Oktober 2018 ini.
"Saya sudah menegaskan beberapa hari terakhir ini khususnya bagi seluruh tenaga kesehatan, bidan, pokoknya seluruh profesi kesehatan yang ada di Pasaman agar memberikan informasi yang jelas dan terang kepada masyarakat. Jangan menjadi pelaku yang akan menghambat program ini," tegasnya. (Gani)