Limapuluh Kota -- Memiriskan, di tengah gencarnya pembangunan di negeri ini , Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota malah tertinggal.
Akses jalan satu-satunya ke nagari ini belum tersentuh aspal. Butuh perjuangan berat untuk sampai ke sana.
Harapan masyarakat Galugua untuk mendapatkan jatah pembangunan masih berupa mimpi. Janji-janji yang dilontarkan para pejabat, baru sebatas janji. Belum terealisasi.
Dari Ibukota Kabupaten Limapuluh Kota di Sarilamak saja, butuh waktu sekitar 4 jam perjalanan untuk sampai ke nagari paling ujung tersebut. Nagari Galugua ditempati sekitar 10 ribu jiwa yang tersebar pada tujuh kejorongan.
Pantauan awak media di lapangan, sepanjang 25 kilometer akses jalan sebelum sampai di ibukota Nagari Galugua, merupakan jalan yang terburuk untuk dilewati. Pendakian curam, licin berlumpur dan berbatuan sehingga menyulitkan untuk ditempuh.
Akibat buruknya akses jalan itu, harga kebutuhan melambung tinggi. Sekarung semen saja dihargai Rp90 ribu. Batu bata Rp1.200 per batu. Semoga Galugua cepat keluar dari ketertinggalan, dan Pak Bupati bisa bikin video bagus di sana. ( ril / bd )
Berikut video susahnya melalui medan berat jalanan berkubang antara Galugua dan Sialang di Kabupaten Limapuluh Kota ;
.
.
