Padangpanjang – Milad ke 95 tahun, Perguruan Diniyyah Puteri Padangpanjang menerima penghargaan dari Menteri Luar Negeri Jepang, yang diserahkan pejabat Kedutaan Besar (Kedubes), Takanoi di Aula Zainudin Labay El Yunusy, Kamis (1/11).
Takanoi, sebelum menyerahkan piagam penghargaan itu, menyebut apresiasi pemerintah Jepang atas jasa dan kontribusi Perguruan Diniyyah Puteri dalam hubungan kerja sama negeri Matahari Terbit tersebut dengan Indonesia selama 60 tahun berjalan.
“Sejak 60 tahun terjalinnya hubungan diplomatik dengan Indonesia, Perguruan Diniyyah Puteri satu-satunya yang terus menjalankan program kunjungan ke Jepang. Diniyyah Puteri telah mengirimkan santriwatinya untuk mempelajari tekhnologi, budaya dan adat istiadat masyarakat Jepang,” jelas Takanoi.
Takanoi menambahkan, sebagai perguruan yang hingga saat ini masih menjaga hubungan baik dengan Jepang, Diniyyah Puteri juga telah mengubah image citra Islam di mata masyarakat Jepang.
“Melalui program kunjungan yang masih terus berlangsung, masyarakat Jepang berkesempatan mengenal lebih dekat dengan estetika muslimah. Dua hal ini juga menjadi alasan kuat kami berkunjung ke sini,” pungkas Takanoi.
Sementara itu, Wakil Walikota Padangpanjang, Drs. Asrul pada kesempatan tersebut mengucapkan selamat Milad ke 95 tahun terhadap pondok pensantren putri tertua di Asean tersebut. Suatu tuntutan beban dan tanggungjawab berat akan dipikul Perguruan Diniyyah Puteri untuk terus mempertahankan jati diri dalam melahirkan penerus perguruan tersebut.
“Diniyyah Puteri tidak hanya dikenal sangat baik di Sumbar dan Indonesia, namun juga mancanegara. Salah satunya hubungan kerja sama dengan Jepang sebagai bukti nyata. Kita dari Pemerintahan dalam hal ini akan selalu memberikan support, agar perguruan ini lebih eksis serta berkembang terus untuk melahirkan generasi hebat lebih banyak lagi,” ucap Asrul.
Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan El Muhammady mengatakan hubungan kerja sama dengan Jepang selama ini cukup banyak memberikan sharing edukasi yang sangat berperan mendukung pertumbuhan karakter santri.
Fauziah mengatakan, Jepang merupakan suatu negara yang berhasil membangun karakter positif masyarakatnya secara global, yang patut menjadi acuan bagi penduduk di bumi. Mengulangi ungkapan Kedubes Takanoi, budaya antri yang telah abadi tumubuh turun temurun. Meskipun dalam keadaan diterpa musibah, masyarakat Jepang tetap dapat menjaga etika dan budaya serta saling menghargai antar sesama.
“Banyak hal yang dapat dikembangkan dalam kerja sama dengan Jepang. Ke depannya, kami berharap dapat mengembangkan bidang pendidikan di semua disiplin ilmu dengan tetap berpijak pada tradisi pendidikan Islam,” pungkas Fauziah. (Del
