Bukittinggi – Tingkatkan ekonomi kerakyatan, sekaligus upaya mengeluarkan desa dari ketertinggalan, Kementian Desa (Kemendes) Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI akan anggarkan dana desa sebesar 70 Triliun lebih pada tahun 2019 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Kemendes PDTT Kebijakan Strategis, Febby Dt. Bangso saat membuka Focus Grup Discussion (FGD) bersama puluhan wartawan di Sumatera Barat (Sumbar) di Novotel Bukittinggi, Kamis (13/12).
Febby mengatakan, pembangunan dan peningkatakan ekonomi desa merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Pusat. Dimana, saat ini Desa juga telah memiliki Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag), sebagai wadah pemberi manfaat pada masyarakat serta lingkungannya.
"Mensukseskan program ini, peran media dalam meningkatkan investasi di desa dan kawasan perdesaan sangat diperlukan, karena media salah satu faktor penentu kemajuan itu. Kita juga mengajak media memberikan edukasi pembangun berkelanjutan," papar Febby.
Dikesempatan yang sama, Kapala cabang BNI Kota Bukittinggi, Zamzami, mengatakan BNI siap selalu mendukung program Kemendes PDT serta media. Menurutnya, sudah ada program kartu ATM Combo yang dapat juga digunakan sebagai ID Card jurnalis.
"BNI, untuk program Kemendes ini, kita siap memberikan dukungan," sebut Zamzami.
Sementara itu, berjalannya kegiatan FGD media se Sumbar tersebut, sejenak seniman yang juga jurnalis senior, Pinto Janil, ikut tampil membuka hati nurani pers Sumbar dalam menjalankan profesi wartawan melalui sair- sairnya agar tetap profesional dalam bekerja sebagai pemburu informasi.
"Wartawan masa depan, wartawan yang menciptakan solusi dan bukan sebagai alat pemicu keretakan. Saya mengajak kawan kawan jurnalis untuk tetap menjadi sentral, penyeimbang dan pemberi edukasi pembangunan. Wartawan mesti menjadi Konsultan dalam masyarakat," sebut Pinto Janil, sembari mengatakan wartawan berkewajiban memberikan kenyamanan masyarakat. (Del)
