Bukittinggi -- Kharul Jasmi (KJ) wartawan senior Pemimpin Redaksi Harian Singgalang Padang dan juga komisaris PT. Semen Padang, mengatakan, "Wartawan sebagai kontrol sosial masyarakat harus dapat bekerja profesional dalam mengelola data-data dilapangan. Terutama tentang pengelolaan data terkait dana anggaran desa yang bersinggunggan langsung kepada masyarakat."
Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) tentang Peran Media Dalam Meningkatkan Investasi Di Desa dan Pedesaan, yang berlangsung di Hotel Novotel Bukittinggi, Jum'at (14/12). KJ menjelaskan, "Wartawan yang baik, tidak hanya selalu memberitakan tentang berita sekilas saja namun juga dapat memberikan solusi kepada aparat desa pengguna Anggaran Dana Desa (ADD). Ketika ada indikasi penyalahggunaan anggaran, maka wartawan sebaiknya memberikan solusi terhadap para pengguna anggaran agar aparat tidak terjerat hukum."
Untuk itu menurut Khairul Jasmi, sebaiknya wartawan sebelum mempublikasikan informasi yang dihimpun, sebaiknya dapat memberikan saran atau petunjuk dalam bentuk manajemen resiko pengelolaan anggaran. Sehingga kedepannya, Kepala Desa/Nagari di Sumatera Barat ini dapat diminimalisir berurusan dengan pihak aparat penegak hukum.
Dalam acara FGD tersebut hadir juga Sapta Kusumawijaya, SE MS. Analisis data Perencanaan, Kemendes PDTT RI. Manajemen Resiko yang dimaksud tambah KJ yaitu, manajemen resiko keuangan, bentuknya dengan membuat Rancangan Anggaran Belanja yang baik sehingga aparat desa bisa memperhitungkan resiko keuangan instansinya. Selain itu manajemen resiko operasional, manajemen resiko hukum, manajemen resiko kepatuhan dan manajemen resiko moral.
Beragam model manajemen resiko jika dikelola dengan baik maka KJ menambahkan, aparat desa dapat menyalurkan dana desa tepat sasaran sesuai rancangan anggaran yang sudah diatur sebelumnya. Selanjutnya resiko yang akan bersinggungan dengan hukum dapat dihindari. (Rizky)