Tanah Datar - Sebanyak 51 orang kaum datuak dan 25 orang katik diangkat dan dilewakan dalam acara prosesi batagak gala yang berlangsung selama 2 (dua) hari, yang dimulai pada tanggal 29 sampai 30 desember 2018.
Prosesi adat batagak panghulu yang dilakukan masyarakat nagari Padang Lawas ini bertujuan untuk memakai kembali kain nan talipek artinya mengangkat dan mengembalikan jabatan gelar datuk dalam satu kaum yang selama ini telah lama hilang dan tidak dipakai lagi.
Wali nagari Padang Laweh Maimun, saat prosesi adat Malewakan Gala, Minggu kemarin (30/12) yang dihadiri Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma, Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran, Ketua KKTD Yuherman, anggota DPRD Tanah Datar, Ketua LKAAM kabupaten Tanah Datar A.S Dt. Mangkudun Sati, mantan Bupati Tanah Datar M. Shadiq Pasadigoe, Camat beserta Forkompimca kecamatan Sungai Tarab, serta hampir seluruh masyarakat nagari Padang Lawas dan undangan lainnya, mengajak kepada seluruh niniak mamak yang ada di nagari Padang Lawas untuk bersama-sama dengan pemerintahan nagari dalam membangun dan memajukan kampung halaman.
Sementara ketua KAN nagari Padang Lawas I Dt. Paduko Marajo mengatakan bahwa gelar adat yang baru disematkan kepada 51 orang datuak dan 25 orang katik ini merupakan awal tugas tugas berat bagi mereka sebagai seorang pemimpin kaum di nagari. Dia juga mengatakan bahwa ini merupakan sejarah bagi masyarakat nagari Padang Lawas, karena setelah sekian lama hilang jabatan pimpinan adat diangkat kembali.
Selain itu dia juga berharap, para datuak dan katik yang baru diangkat dan dilewakan gelarnya bisa menjadi contoh dan panutan bagi masyarakat terutama bagi kaumnya. “Mereka hendaknya bisa menjadi pemimpin yang amanah dan bertanggungjawab kepada anak kemenakannya serta masyarakat,” harap I Dt. Paduko Marajo.
Hal senada juga disampaikan oleh ketua LKAAM kabupaten Tanah Datar A S Dt. Mangkudun Sati. Dia juga mengatakan bahwa tugas niniak mamak itu sangatlah berat dalam melindungi dan mengayomi kaumnya serta masyarakat. Maju mundurnya sebuah kampung dan masyarakatnya adalah tanggung jawab seorang penghulu, kata A S Dt. Mangkudun.
Dia juga berpesan, kalau mau sukses menjadi seorang penghulu harus bisa menempuh jalan yang benar, bisa mengikuti aturan yang lazim serta bisa memelihara anak kemenakan dengan baik dan mampu menjaga harta pusaka kaum.
Dilain pihak Wali Kota Padang Panjang yang juga sebagai tokoh masyarakat Sungai Tarab Fadly Amran Dt. Paduko malano, mengajak seluruh niniak mamak untuk merapatkan barisan dan bersinergi dengan pemerintah dalam melindungi dan membentengi generasi muda dari berbagai pengaruh arus globalisasi dan informasi serta meningkatkan kualitas mereka agar kedepan akan tercipta generasi bangsa yang tangguh, jujur, berani dan berkarakter.
Sementara Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma dikesempatan itu meminta kepada seluruh niniak mamak yang baru saja diangkat dan dilewakan gelarnya untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuannya terhadap adat budaya dan agama, karena masih banyak para niniak mamak yang belum memahami tentang adat budaya dan agama.
Selain itu wabup juga mengapresiasi pengelenggaraan prosesi adat batagak panghulu di nagari Padang Lawas ini. Menurutnya dengan telah diangkat dan dilewakannya 51 orang niniak mamak di nagari Padang Lawas ini, berarti masyarakat telah mendukung visi dan misi kabupaten Tanah Datar.
Kepada seluruh masyarakat yang hadir, Dia juga tak lupa mengingatkan agar lebih cerdas dalam menyikapi dan menyambut pesta dekmokrasi yang sebentar lagi akan digelar. “Jadikanlah momen pesta demokrasi ini sebagai ajang pemersatu dan perekat tali silaturahmi diantara kita, dan janganlah kita mau diadu domba oleh kepentingan sesaat oleh oknum tertentu,” pesannya. (Hp/Put)