Sawahlunto - Selain melayani pengobatan bagi masyarakat yang terganggu penyakit, Puskesmas juga memiliki peran strategis dalam membudayakan hidup sehat bagi masyarakat dan lingkungan. Peran preventif (pencegahan) terjadinya penyakit inilah yang juga harus dimaksimalkan, sebab mencegah bagaimanapun tentu lebih baik daripada mengobati.
Sekaitan dengan itu, Walikota Deri Asta mengajak puskesmas di Kota Sawahlunto untuk dapat meningkatkan pencegahan terjadinya penyakit dengan cara membudayakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Ada pun cara-cara untuk hal itu hendaknya dapat dilakukan semenarik dan seinovatif mungkin, tidak terpaku pada sosialisasi yang bersifat seremonial saja.
“Kita di puskesmas ini tugasnya tidak hanya melayani masyarakat yang datang berobat. Jangan lupa, kita juga punya tugas strategis untuk mencegah masyarakat jangan sampai sakit. Tugas yang ini tidak boleh kita sepelekan, kita kan tahu bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati,” sebut Deri Asta, dalam sambutannya ketika menghadiri silahturrahim dan syukuran di Puskesmas Kolok, Kecamatan Barangin yang baru memperoleh akreditasi utama, Selasa (08/01).
Sebab itu, kata Deri, kedekatan dengan masyarakat menjadi kunci. Jika sudah punya kedekatan dengan masyarakat, tentu akan jauh lebih mudah dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan tersebut.
“Untuk tugas ini, memang perlu ada seni tersendiri juga, sebab kita berhadapan langsung dengan masyarakat. Menyampaikan, memberitahu informasi hidup bersih dan sehat pada masyarakat ini butuh kedekatan kita dengan masyarakat tersebut. Halangan seperti masyarakat yang enggan mendengarkan, masyarakat yang tidak antusias akan bisa diminimalisir jika sudah ada kedekatan dengan masyarakat,” kata Walikota muda nan murah senyum itu.
Menyambut ajakan Walikota Deri Asta itu, Kepala Puskesmas Kolok, dr. Salma Lira mengatakan bahwa di Puskesmas Kolok sendiri tugas membudayakan hidup bersih dan sehat pada masyarakat ini sudah terlaksana, antara lain melalui pembinaan dan pendampingan pemanfaatan obat-obatan herbal melalui Tanaman Obat Keluarga (Toga).
“Peran preventif (pencegahan) penyakit dengan membudayakan hidup bersih dan sehat ini kami jalankan, nanti tentu sesuai ajakan pak Walikota tadi kita tingkatkan lagi. Untuk saat ini, kami spesifiknya di item pemanfaatan obat alami (herbal) melalui Tanaman Obat Keluarga (Toga). Jadi kami berperan membina dan mendampingi masyarakat agar dapat memanfaatkan bahan-bahan alami sebagai pencegahan penyakit,” ujar Lira.
Mendukung hal itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk-KB) Yasril mengatakan bahwa tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Puskesmas ada dua, yakni ; promotif dan preventif. Artinya, puskesmas berfungsi strategis untuk memberikan pengertian tentang kesehatan masyarakat.
Strateginya, sebut Yasril, tenaga kesehatan di Puskesmas haruslah memiliki kemampuan berbaur dengan masyarakat, hingganya masyarakat nyaman dan terbuka menerima sosialisasi kesehatan tersebut.
“Dalam menyampaikan pesan kesehatan pada masyarakat ini para insan puskesmas harus mampu berbaur, punya kedekatan dengan masyarakat. Jadinya ada penerimaan dari masyarakat, jadi lebih efektif pesan yang disampaikan,” ujar Yasril.
Yang juga tidak kalah penting dalam menyukseskan hal itu, sebut Yasril adalah kerjasama dari masyarakat itu sendiri. Sebab jika dari masyarakat tidak mendukung, maka tentu tidak akan berhasil dan tidak akan pernah didapati manfaat hal tersebut.
“Namun di Kota Sawahlunto, Alhamdulillah tingkat kerjasama masyarakat untuk kesehatan itu cukup tinggi. Ada lima Puskesmas yang sudah akreditasi utama itu contohnya. Kalau tidak dengan dukungan masyarakat, maka tidak akan berhasil Puskesmas kita dapat akreditasi utama. Jadi kami sangat apresiasi dan terimakasih atas dukungan masyarakat Sawahlunto,” pungkas Yasril.(ril/dyko)