Bukittinggi - Meski akhir pekan tiba, suasana jual beli di pasar aur kuning masih dirasa sepi oleh sejumlah pedagang. Akhir pekan yang diharapkan pedagang untuk meraup untung dari hasil jual beli, belum bisa dicapai.
Menurut Yeni, salah seorang pedagang pakaian, di blok tahap 2 pasar aur kuning mengatakan, "Akhir pekan yang biasanya jadi harapan pedagang untuk meraup untung, saat ini sulit didapat. Meskipun hari ramainya pembeli di pasar aur kuning di hari Rabu dan Sabtu, kini sudah tidak di seperti dulu lagi. Hari demi hari dirasakan sama saja oleh sejumlah pedagang." uajarnya, Sabtu, (05/01/2019)
Sekalipun omset atau hasil penjualan tidak seperti tahun-tahun dulu, saat ini masih ada sedikit transaksi jual beli di pasar aur ini, lanjut Yeni Pemilik Toko Redha Fashion, meski dirasa jual beli sepi, sebahagian besar pedagang dipasar aur kuning masih banyak yang bertahan, namun tidak sedikit juga pedagang yang gulung tikar.
Selain itu, sepinya jual beli di pasar aur kuning disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya, muncul pasar-pasar grosir baru di beberapa kota lain seperti di Pekanbaru, Medan dan Padang Sidempuan. Biasanya mereka yang berasal dari kota tersebut belanja disini, namun sekarang sudah tidak belanja lagi karena sudah ada pasar grosir baru disana.
Belum lagi sekarang Pemko Bukittinggi akan membuat regulasi baru terhadap hak sewa toko di pasar aur kuning ini. Tarif sewa toko mengalami peningkatan 5 kali lipat dari tarif sewa sebelumnya, sudah pasti ini akan memberatkan sejumlah pedagang, kata Yeni.
Selain itu menurut Linda, seorang pedagang pakaian anak mengungkapkan, "Kemajuan teknologi juga mempengaruhi merosotnya jual beli disini. Tidak sedikit pedagang melayani jualan online atau via internet sehingga pelanggan tidak harus datang kepasar lagi. Mereka rata-rata hanya memesan barang melalui telepon, jika harga cocok lalu barang diantar sampai ke tujuan," uangkapnya.
Namun demikian, sebagai orang yang beriman, kita tidak boleh mengeluh atas keadaan yang dialami. Segala macam keadaan harus kita jalani meskipun situasinya sulit. Kalau kita selalu mengeluh terus, nanti marah pula Tuhan Allah sama kita, tutup Linda. (Rizky)