Payakumbuh – Sebanyak 17 dari 112 penghulu atau pemangku adat yang ada di Nagari Koto Nan Gadang, Kota Payakumbuh dikukuhkan, Rabu (23/01/2019) di Kantor Kerapatan Adat Nagari (KAN) Setempat. Ke 17 penghulu baru ini berasal dari 4 suku pucuk yang sampai saat ini menjadi roda adat budaya Minangkabau di Nagari Koto Nan Gadang.
Dalam pengukuhan batagak Panghulu ini, turut hadir Raja kerajaan Pagaruyuang, Datuak Rajo Alam, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, Komisaris Utama Bank BRI, Andrinof Chaniago, Walikota Payakumbuh Payakumbuh, Riza Falepi, Ketua DPRD Kota Payakumbuh, YB Dt Permato Alam, Anggota DPRD Sumatera Barat, Irsyad Safar, dan pejabat maupun tokoh luak 50.
Dalam mengukuhkan gelar penghulu kepada 17 penghulu baru ini, Panitia sudah melangsungkan berbagai acara adat istiadat siang dan malam sejak 11 hari terakhir. Bahkan anak nagari menggelar acara ada selama 24 jam penuh dan Bagodang (begadang).
“Selama 11 hari terakhir, anak nagari Koto Nan Gadang telah menggelar rangkaian acara batagak Panghulu ini. Acara berlangsung full tanpa ada sedikit pun jeda (24 jam-red). Anak nagari bagodang untuk mensukseskan pengangkatan gelar panghulu kepada 17 penghulu baru mereka ini,” kata ketua Panitia, Dt Bagindo Rajo Nan Sati.
Sedangkan dalam acara pengukuhan batagak Panghulu ini, Ketua KAN Koto Nan Gadang, Datuak Patiah Nan Baringek memperingatkan bahwa amanah menjadi Penghulu itu tidaklah gampang. Pasalnya menjadi pemuka adat yang akan membimbing anak dan kemenakan di nagari. Segala tindak tanduk maupun sikap penghulu akan dicontoh oleh orang di kampung.
“Jadi bersikap dan berprilakulah sebagai pemimpin yang mengayomi nagari. Jika tidak nagari akan terbelah dan pecah oleh sikap anda sendiri. Seluruh orang akan menggeruti dan melawan kepada anda. Tetapi jika anda bisa menjadi pedoman bagi anak dan kemenakan di nagari, Anda akand segani hingga akhir hayat,” kata Ketua KAN Koto Nan Gadang saat menyampaikan kata sambutannya di depan 17 penghulu baru.
Melihat rangkaian dan prosesi adat batagak penghulu yang dilakukan oleh Panitia maupun KAN Koto Nan Gadang, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengaku kagum dan terkejut karena dalam acara ini masih memakai tata cara dan adat istiadat yang lama. Hal inilah yang menjadi alasan Irwan Pratyitno hadir dan memenuhi undangan para datuak di Nagari Koto Nan Gadang.
“Saya kagum dan terkejut dengan adat dan budaya nagari di Koto Nan Gadang ini. semuanya masih asli dan asri seperti dulu. Tidak ada yang berubah. Mulai dari cara mengundang tamu hingga acara puncak (menyematkan keris penghulu-red),” kata gubernur.
Saat para para datuk penghulu Koto Nan Gadang mengundang Gubernur, ternyata dilakukan prosesi maimbau urang di rumah dinas Gubernur. Hal ini membuat Irwan terkejut karena selama ini biasanya dirinya diundang hanya dengan kertas undangan. Bukan dengan prosesi adat.
“Padahal saya sekarang ini ada kegiatan di Rao, Pasaman. Tapi karena saya diundang secara adat, saya harus hadir. Sesibuk apapun itu, saya akan hadir. Ini sudah niat saya karena yang mengundang saya adalah orang-orang yang selama ini berjuang mempertahankan keasrian adat minangkabau,” ungkap Gubernur. (BD)