Payakumbuh – Pengukuhan 17 Penghulu baru yang dilaksanakan di Kantor Kerapatan Adat Nagari (KAN) Koto Nan Gadang dihadapan walikota Payakumbuh, Riza Falepi sebagai permulaan untuk memperlihatkan kepada dunia luar bahwa Payakumbuh adalah sentral Budaya Minang yang masih lestari. Gelaran acara yang dilangsungkan selama 12 hari berturut-turut dengan berbagai acara anak Nagari Koto Nan Gadang, memperlihatkan orang Payakumbuh tetap memakai cara adat dalam bentuk acara, penghargaan dan kehidupan sehari-hari.
“Selama ini masyarakat Payakumbuh selalu menggelar acara, penghargaan dan penobatan dengan prosesi adat Minangkabau. Prosesinya juga seperti yang dilakukan oleh para terdahulu. Jadi dalam batagak Panghulu di Koto Nan Gadang ini saya anggap sebagai permulaan untuk memperlihatkan bagaimana masyarakat adat Payakumbuh ke dunia luar,” kata Riza Falepi.
Diakui Riza, selama ini rangkaian dan prosesi yang dilakukan oleh masyarakat adat yang tersebar di 10 nagari di Kota Payakumbuh, belum terlihat oleh dunia luar. Pasalnya, helatan dan prosesi bersifat masif.
“Bukan hanya di Koto Nan Gadang saja acara besar dan prosesi seperti ini. Ditempat lain juga seperti ini. Hanya saja di Koto Nan Gadang ini kita undang media dan pejabat-pejabat lain untuk hadir. Makanya bisa jadi booming,” katanya.
Ke depan, Riza berencana akan mengeksplore secara besar-besaran kegiatan budaya yang dilakukan oleh masyarakat adat Payakumbuh. Mulai dari acara yang kecil maupun besar melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga.
“Ke depan acara-acara masyarakat adat akan kita dukung bersama-sama yang dikoordinasikan melalui Disparpora,” katanya.
Dalam mengangkat hal ini, Riza mengaku di Payakumbuh sudah ada Perda tentang adat yang mana ada didalamnya perlindungan tentang adat, anggaran dan literasi maupun edukasi masyarakat adat. (BD)