Payakumbuh -- Tak ada hujan tak ada angin, Rabu (16/1) senja, tiba-tiba saja pasokan air PDAM yang dikonsumsi warga Payakumbuh dibeberapa daerah mendadak mati. Serta merta keresahan warga mengemuka, berbagai keluhan muncul termasuk melalui media sosial yang ditujukan kepada Walikota Payakumbuh dan jajaran pimpinan PDAM Kota Payakumbuh.
Informasi yang didapatkan dari Direktur PDAM Payakumbuh, Herry Iswahyudi, Rabu (16/1) via selulernya, matinya aliran air PDAM disejumlah daerah di Kota Payakumbuh disebabkan adanya pemutusan sepihak oleh oknum warga pada sumber air PDAM di Batang Tabik, Nagari Sungai Kamuyang, Kabupaten Limapuluh Kota. Dikatakan, sejumlah fasilitas milik PDAM diareal tersebut bahkan dirusak.
"Sekelompok warga diduga telah melakukan pengrusakan barang milik PDAM dan menutup aliran pasokan air ke kota," ujar Dirut PDAM, Herry Iswahyudi saat dihubungi via aplikasi Whatsapp beberapa saat lalu.
Herry mengaku tidak mengetahui alasan pemutusan sepihak oleh sekelompok warga Batang Tabik tersebut. Menurutnya, Pemko Payakumbuh telah terikat kerjasama yang sah dengan Pemerintah Nagari Sungai Kamuyang terkait pemanfaatan sumber air Batang Tabik buat konsumsi warga Payakumbuh.
Hal itu dibenarkan Walikota Payakumbuh, Riza Falepi saat dihubungi via sambungan ponsel. Dikatakan Riza, pemutusan sepihak tersebut merupakan bentuk pelanggaran terhadap perjanjian kerjasama yang sudah dibuat dan disepakati antara kedua belah pihak.
"Kita sudah melakukan perjanjian kerjasama, dan semua kewajiban telah kami laksanakan. Saya rasa tidak ada poin kesepakatan yang kami langgar. Kalau toh ada persoalan internal di Kenagarian Sungai Kamuyang, atau bermasalah dengan pemerintahan diatasnya, jangan korbankan dong warga kami di Payakumbuh," tegas Walikota Riza.
Riza mengaku tidak bisa mentolerir persoalan tersebut, karena telah mencederai butir butir kesepakatan dalam perjanjian kerjasama antara Pemko Payakumbuh dengan Pemnag Sungai Kamuyang. Dirinya mengaku tidak segan-segan mengambil kebijakan ekstrem untuk menjaga kepentingan warga Payakumbuh.
"Kalau persoalan ini tidak segera dituntaskan, saya tidak segan-segan memberhentikan seluruh pegawai PDAM asal Nagari Sungai Kamuyang yang menjadi bagian dari komitmen perjanjian dan pemanfaatan sumber air tersebut bagi warga Payakumbuh. Besok bisa langsung saya berhentikan," ancam Riza.
Riza mengaku telah memerintahkan Dirut PDAM untuk melaporkan tindakan pidana terkait pengrusakan sarana PDAM oleh oknum masyarakat tersebut kepada pihak kepolisian. Dirinya juga meminta Dirut PDAM untuk mengambil langkah taktis secepatnya untuk mengatasi keterbatasan air bagi warga Payakumbuh.
"Sementara kita lakukan penggiliran air ke masyarakat dan pelayanan mobil tangki PDAM," ujar Riza dan juga Dirut PDAM secara terpisah.
Terpisah, Walinagari Sungai Kamuyang irmaizar melalui via WA nya, membenarkan telah terjadi pemutusan. "Betul telah terjadi pemutusan, Saat ini masalah tersebut sedang kita komunikasikan dengan Camat dan Forkopinca Kecamatan Luak," ujarnya.
Ketika ditanyakan kembali perihal asalan dilakukan pemutusan air tersebut, Irmaizar menjawab pihak pemerintah Nagari Sungai Kamuyang juga sedang mengkomunikasikannya. "Sedang kita komunikasikan pak," ujarnya singkat.
Sampai berita ini diturunkan, beberapa wartawan sudah mencoba menghubungi Walinagari lewat panggilan telepon namun pihaknya belum memberikan keterangan lebih lanjut tentang alasan pemutusan dan solusi bagi masyarakat yang terkena imbas pemutusan tersebut. (BD)