Notification

×

Iklan

Iklan

Tiket Pesawat Naik, Travel Agen Menjerit

12 Januari 2019 | 19:33 WIB Last Updated 2019-01-12T12:33:06Z

Bukittinggi - Sedikitnya 19 agen Tour dan Travel yang tergabung di Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) di sekitar Bukittinggi Agam menjerit karena tiket pesawat melonjak naik. Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) adalah suatu perkumpulan yang mewadahi pengusaha atau pelaku usaha di bidang jasa perjalanan wisata di Indonesia.

Ucok T Syahnur, Ketua Asita Kota Bukittinggi mengatakan, "Mahalnya harga tiket penerbangan domestik dinilai berbanding terbalik dengan rencana pemerintah menghadirkan gerak wisatawan nusantara (wisnus). Padahal pemerintah pusat di tahun 2019 akan targetkan Kemenpar untuk menghadirkan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan lebih banyak lagi mobilitas wisnus di berbagai daerah, Sabtu (12/01).

Ucok menambahkan, harga tiket pesawat untuk rute domestik lebih mahal dari pada rute ke luar negeri, khususnya negara tetangga Malaysia, Singapura, Thailand, dan negara Asean lain. Hal ini dikhawatirkan memberi dampak pada arus wisnus keluar negeri. Pertimbangan harga yang lebih murah, wisnus juga akan merasa mendapatkan kebanggaan tersendiri bisa bepergian keluar negeri.

”Ini artinya, orang Indonesia akan banyak buang uang ke luar negeri daripada ke dalam negeri. Sayang sekali, bagi kota/kabupaten yang mengandalkan pendapatan asli daerahnya dari pariwisata akan terancam. Salah satunya seperti kota Bukittinggi ini," ujarnya.

Selain itu kata Ucok, meskipun saat ini masih low season (musim rendah kunjungan) wisatawan, tapi sudah terasa dampaknya. Sebagai contoh rendahnya pemesanan tiket pesawat Padang-Jakarta atau sebaliknya dengan harga disekitar Rp. 1.200.000,-.  

Semua para pegiat usaha wisata mengetahui bahwa bulan Januari adalah low season. Namun menurut Ucok, bagi masyarakat yang biasa berbisnis ataupun yang bertugas keluar kota mereka sudah beralih menggunakan transportasi darat. 

Ucok khawatir, dengan situasi cuaca akhir-akhir ini yang cukup ekstrem dan jarak tempuh yang lama menggunakan jalur darat, masyarakat akan semakin banyak dirugikan. 

Mudah-mudahan dalam waktu dekat pemerintah dan maskapai penerbangan dapat duduk bersama untuk mempertimbangkan gejolak harga tiket pesawat domestik. Sehingga masyarakat luas bisa beraktifitas kemabali menggunakan moda tranportasi udara seperti sediakala. (Rizky)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update