Bukittinggi - Hadirnya Grand Bunda Hotel di Kawasan Kampung Cina Kota Bukittinggi akan menambah khasanah dan fasilitas penginapan para tamu atau wisatawan di kota wisata. Konsep hotel syariah ini semakin menunjukkan identitas kota wisata Bukittinggi yang berlandaskan Adat Bersandi Syarak, Syarak Bersandi Kitabullah.
Asril, Pemilik Grand Bunda Hotel menjelaskan, Rabu (6/2), kami optimis dengan membangun hotel bunda yang ke tiga di Bukittinggi karena wisatawan ke Kota Bukittinggi masih cukup tinggi. Selain tamu mancanegara yang datang tidak sedikit juga tamu domistik yang menginginkan nuasa penginapan yang bernuansa muslim.
"Dengan jumlah 74 kamar di Grand Bunda Hotel kami melayani tamu dengan baik, bernuansa muslim, tidak menyediakan pub, diskotik, karaoke dan minum-minuman keras. Selain itu selektif menerima tamu yang datang artinya kami selalu cek identitas tamu yang datang berpasangan. Sehingga Grand Bunda Hotel tidak melayani pasangan ilegal," jelasnya.
Saat meresmikan Grand Bunda Hotel, Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengatakan, konsep Hotel ini syarat dengan konsep syariah, ini dibuktikan dengan tidak disediakannya fasilitas pub, karaoke dan minum-minuman keras. Hotel yang memliki standar hotel kelas 3 ini menjunjung tinggi adat yang berlaku di minang kabau.
Hotel adalah penunjang gerak kegiatan pariwisata, mengapa demikian dengan bertambahnya jumlah hotel akan semakin mudah wisatawan mencari tempat penginapan. Saat ini Kota Bukittinggi baru memiliki sekitar 2000an kamar hotel sementara disini masih butuh sekitar 3500an kamar hotel.
“Ini artinya target wisatawan ke Kota Bukittinggi hingga saat ini masih sangat tinggi karena Bukittinggi punya objek wisata yang asri, kuliner yang yang beragam dan enak serta tempat belanja yang banyak pilihan bagi wisatawan,” pungkasnya.
(Rizky)