Banjarmasin - Tahun ini sebanyak 15.986 orang dari seluruh Balai yang dimiliki Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan dilatih bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk pencegahan narkoba. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Balilatfo Kemendes PDTT Jajang Abdullah pada saat acara Rapat Kerja Teknis Bidang Pelatihan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Se-Wilayah Kalimantan Tahun 2019 di Banjarmasin pada Rabu (20/2).
"Jajaran Kemendes PDTT sudah tes narkoba dari mulai Menteri sampai pegawai. Kita sudah membuat MoU, kita lanjutkan ke Perjanjian Kerja Bersama (PKB) sebagai payung hukum. Aksinya, tahun ini Kemendes PDTT akan melatih sebanyak 15.986 orang seluruh balai yang ada di Indonesia. Banjarmasin sendiri tahun 2019 ini akan melatih sebanyak 1680 peserta, itu yang terbagi dalam beberapa jenis pelatihan, ada 40 angkatan di tahun 2019," terangnya.
Ia melanjutkan, ketika ada pelatihan akan mengundang dari BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi) dan BNNK (Badan Narkotika Nasional Kabupaten) untuk memberikan materi-materi dan pemahaman bahaya narkoba kepada para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para kader di desa.
"Kita ada pelatihan di balai dan pelatihan yang langsung di desa. Jadi kalau pelatihannya langsung di desa, ini wilayah BNN kabupaten mana, sehingga tiap kabupaten sangat efisien. Makanya kami mengundang MoU ini semua BNN yang diwilayah kabupaten," ujarnya.
Dirinya berharap tindaklanjut dari peserta pelatihan ini tergerak hatinya karena merasa tanggung jawab menjadi penggiat.
"Saya sarankan kepala-kepala balai BLM Banjarmasin untuk buat sekretariat sebagai wadah nanti pertemuan para alumni penggiat narkoba nanti kita bersinergi dengan BBNP atau BNN pusat untuk masukan atau strategi pencegahan," pesannya.
Sejalan dengan hal tersebut, Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN mengatakan bahwa ini tindak lanjut MoU yang sudah dilakukan BNN dengan Kemendes PDTT. Balai Latihan yang sudah ada di Kemendes PDTT akan dioptimalkan manfaatnya dalam rangka melatih masyarakat desa. BNN sudah punya program desa bersinar (desa bersih narkoba).
"Salah satu actionnya bagaimana melatih komunitas desa itu supaya imun terhadap penyalahgunaan dan pengedaran gelap narkoba. Materi yang sudah ada di BLM itu sudah setle, kita tinggal menambahkan konten tentang narkoba," terangnya.
Ketika ada kader masyarakat yang dididik di balai masyarakat ini akan diberikan pengajaran bahaya narkoba, sehingga saat mereka kembali ke desa sudah menjadi penggiat.
Kemendes PDTT dan BNN memiliki gerakan desa bersinar yang ditindaklanjuti dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Balai Latihan Masyarakat Banjarmasin dengan 5 BNN Provinsi dan 12 BNN Kabupaten.
Acara ini dihadiri juga oleh Kepala BNN Provinsi, Kabupaten di wilayah Kalimantan, Kepala BLM Jayapura, Ambon, Makassar, Pekanbaru, dan BBLM Yogyakarta. Juga, kadis PMD Banjarmasin, BPMPD, P3MD, pengurus BUMDes.(dyko/ril)