Padang Panjang - Kunjungan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Geografi Madrasah Aliyah (MA) se Sumatera Barat ke kantor BMKG Padang Panjang, Sabtu (2/3/19), dalam rangka sinkronisasi pelajaran sekolah dengan realita lapangan ternyata berbuah positif.
Pasalnya, rombongan MGMP Geografi yang dipimpin oleh Desimarnis, S.T, M.Pd selaku ketua MGMP Geografi MA se Sumatera Barat, disambut langsung oleh kepala Stasiun BMKG Padang Panjang Irwan Slamet.S.T, M.Si dengan tangan terbuka.
Pertemuan singkat berisi ramah tamah dan diskusi ilmiah pun berlangsung dengan hangat. Dihadapan peserta MGMP GEOGRAFI MA se Sumatera Barat tersebut, kepala BMKG Padang Panjang mengungkapkan bahwa Sumatera Barat termasuk daerah dengan potensi bencana komplit yang ada di Indonesia.
"Hampir semua (bencana) ada," ucap Irwan Slamet ketika membuka acara kunjungan lapangan MGMP Geo MA Sumatera Barat ke-3 di aula kantor BMKG kota Padang Panjang.
"Kontur tanah di Sumatera Barat memang sangat rawan terjadi gempa vulkanik, tektonik, tanah longsor, seismik, hujan badai, banjir bandang, kebakaran hutan dan lain-lain kecuali Salju", lanjutnya mewanti-wanti peserta MGMP agar pro-aktif meningkatkan pengetahuan tentang ilmu mitigasi bencana dan ilmu geografi yang terus bekembang.
Dalam perjalanannya perkembangan teknologi mitigasi bencana berbasis internet saat ini memang membuat informasi kebencanaan menjadi lebih cepat dan akurat khususnya untuk laporan paska kejadian.
Namun sayangnya tidak demikian halnya terhadap bencana sebelum kejadian, karena hal itu pada dasarnya masih menjadi rahasia Ilahi. "Sehingga ketika ada beberapa kesalahan teknis dari sistem, masih menjadi pekerjaan rumah yang terus kami perbaiki", pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama peserta MGMP Geo MA se Sumbar ini juga mendapat bekal ilmiah dengan mengusung tema 'Persiapan menghadapi gempa bumi dan Tsunami' dengan narasumber Widya Sapta Rahayu, S.T yang sekaligus menjadi acara inti realisasi kegiatan pertemuan rutin guru MGMP Geografi kali ini.
Kunjungan ini diakhiri dengan lawatan ke taman alat atmosfer yang dipandu oleh Heni. Para peserta sangat antusias menerima informasi dari awal sampai akhir dengan keluarnya unek-unek yang terjawab tuntas oleh narasumber terkait pertanyaan dan isu yang berhubungan dengan gempa, tsunami, mega trust, sea mount, liquifaksi dan lain-lain.
"Ini pertemuan kedua tahun ajaran 2018/2019 yang sebelumnya diadakan di MAN 2 Kota Payakumbuh dan merupakan kunjungan lapangan yang ke-3 sejak berdirinya MGMP ini," ungkap Desimarnis kepada Media ini setelah sebelumnya melawat ke Ngalau Indah di Payakumbuh dan Bonjol Pasaman untuk melihat titik kulminasi matahari terhadap bumi. Pertemuan mendatang akan dilangsungkan pada bulan April bertempat di MAN IC Kabupaten Padang Pariaman.
Di tempat terpisah wakil K3MA (Kelompok Kerja Kepala Madrasah) Bapak Drs. Syukrizal, M.M mengatakan Acara MGMP GEO MA SUMBAR ini sangat positif sebagai penambah wawasan guru-guru Geografi tentang kejadian alam yang sering terjadi saat ini demi memperkaya ilmu pengetahuan tentang mata pelajaran geografi untuk penerapan di dalam proses pembelajaran di Madrasah masing masing. (Yz)