Notification

×

Iklan

Iklan

Pemko Padangpanjang Gelar Sosialisasi Pengembangan Kota Layak Anak dan TOT

11 Maret 2019 | 19:56 WIB Last Updated 2019-03-11T12:56:38Z


Padangpanjang - Pemerintah Kota (Pemko) Padangpanjang melalui Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) menggelar sosialisasi pengembangan Kota Layak Anak dan Training Of Trainer (TOT) SDM Pencegahan, Pelayanan dan Pendampingan Korban Kekerasan Anak di Sekolah tahun 2019.

Sosialisasi yang dilaksanakan di Auditorium Mifan Water Park & Resort itu, Senin (11/3) diharapkan mampu mensinergikan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, sehingga pemenuhan hak-hak anak Indonesia dapat terpenuhi dengan baik.

Kepala Dinas Sosial PPKB P3A, Martoni, melalui Sekretaris Netty Herawati, menyebutkan, kegiatan ini guna meningkatkan kepedulian dalam upaya mewujudkan pembangunan daerah yang ramah terhadap pemenuhan hak, kebutuhan dan kepentingan terbaik bagi anak.

"Hal ini juga sekaligus memperkuat peran dan kemampuan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan di bidang perlindungan anak dan pemenuhan hak anak serta untuk meningkatkan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan dalam pencegahan, deteksi dini, pelayanan dan pendampingan terhadap anak korban kekerasan di sekolah," ucapnya. 

Sementara itu, Wakil Walikota Padangpanjang, Drs. Asrul, menyampaikan, bahwa pemerintah melalui Kementrian Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak telah mendesain dan mensosialisasikan sebuah sistem dan strategi pemenuhan hak-hak anak yang terintegrasi dan berkelanjutan dengan mengembangkan kebijakan Kabupaten/Kota layak anak (KLA).

"Kota Layak Anak adalah sistem pembangunan kota yang mengintegrasikan komitmen dan sumber daya. Pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk pemenuhan hak-hak anak," papar Asrul. 

Asrul menambahkan, alasan kenapa hak anak sangat serius di perhatikan pemerintah, karena banyaknya peristiwa, kejadian dan permasalahan yang melibatkan anak. Eksploitasi, perdagangan anak bahkan pembunuhan dan pelecehan terhadap anak.

“Saya berharap seluruh peserta dapat memahami dan mengaplikasikan setiap pengetahuan yang didapat dalam upaya mewujudkan KLA di Padangpanjang, bangun kerjasama, wujudkan dan sinergikan setiap program dan kegiatan yang berorientasi kepada pemenuhan hak anak,” pungkas Asrul. (Del)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update