Padangpanjang – Merasa dicurangi dan tidak puas dengan hasil penghitungan suara disalah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS), massa mengamuk dan datangi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padangpanjang, Selasa (26/3) sekitar pukul 10.00 WIB.
Massa yang menuntut keadilan dari KPU tersebut meminta agar dilakukannya pemilihan ulang kembali. Massa yang merasa dirugikan pun terus melakukan perlawan ke kantor KPU, dengan mengancam akan membakar Kantor KPU apabila tidak melakukan pemilihan ulang.
Sebelum didatangi massa, pihak kepolisian telah menurunkan anggotanya untuk mengamankan kantor KPU setempat, petugas melakukan pengaman dengan menenangkan masa dan meminta utusan menemui Ketua KPU.
Namun, massa yang merasa tidak puas dengan hasil negosiasi tersebut, kembali datang dengan membawa lebih banyak lagi massa dan terus menghadang dan melakukan perlawanan. Sehingga para tim gabungan terpaksa menembakan air menggunakan mobil damkar Padangpanjang ke massa yang demo. Dan akhirnya, massa berhasil dilumpahkan tim gabungan.
Rangkaian kejadian diatas merupakan simulasi sistem pengamanan menghadapi Pemilihan Umum (Pemillu) Serentak 17 April 2019 nanti di Kota Padangpanjang, yang digelar Polres Padangpanjang di depan kantor KPU.
“Ini merupakan simulasi pengamanan pada saat pemilu nanti, apabila terjadi hal serupa inilah yang akan kita lakukan untuk mengamankan wilayah hukum Polres Padangpanjang,” ungkap Wakapolres Padangpanjang Kompol. M. Nasir didampingi Kabag Ops Kompol Rudi Munanda saat ditemui Pasbana.com usai simulasi berakhir.
M. Nasir mengatakan, pihaknya terus menekankan kepada jajaran untuk selalu siap siaga dan sigap dalam menghadapi kejadian seperti ini. “Meskipun kita tidak menginginkan kejadian seperti ini, tetapi untuk mengantisipasi kita tetap menyiapkan dan menekankan jajaran untuk selalu sigap dan siap siaga,” ucap M. Nasir.
Menuju pemilu serentak, kepada masyarakat, M. Nasir juga menghimbau dan mengingatkan, agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan isu yang membuat gaduh. “Bersama-sama kita untuk menciptakan keamanan, dengan itu semua rangkaian pemilu akan berjalan lancar,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua KPU Kota Padangpanjang, Okta Novisyah, S.Sos.I menyampaikan apresiasinya kepada jajaran Polres Padangpanjang yang telah mengamankan kantor KPU.
“Meskipun ini semulasi tetapi kami mengapresiasi pihak kepolisian, karena inilah bentuk pengamanan nanti pasca pemilu serentak yang akan dilakukan apabila terjadi kerusuhan di kantor KPU, dan kami akan selalu berkoordinasi dengan anggota TNI-Polri terkait pengamanan situasi di KPU,” jelasnya.
Okta mengatakan, langkah antisipasi agar tidak terjadi hal serupa, pihaknya terus memberikan pemahaman kepada anggota KPPS dilapangan, agar terus adil dan tidak berlaku curang, serta keterbukaan informasi kepada public.
“Dan apabila saat penghitungan hasil surat suara nanti, memang benar terjadi kesalahan atau kecurangan, dapat melakukan protes dan gugatan tetapi harus sesuai dengan mekanisme dan aturan, yakni dengan melaporkan ke Bawaslu terlebih dahulu,” pungkas Okta. (del)