Solok,- BPJS Kesehatan selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan sebagai bentuk komitmen untuk memberikan pelayanan prima kepada peserta, salah satunya melalui implementasi Program Rujuk Balik (PRB).
Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan PRB pada tahun 2019 ini, BPJS Kesehatan Cabang Solok melaksanakan sosialisasi kembali serta evaluasi terkait optimalisasi implementasi PRB selama tahun 2018 yang lalu kepada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) mitra kerjasama BPJS Kesehatan Cabang Solok, Selasa (12/03).
Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan Cabang Solok, Marinus Hardi Sampeliling sebagai pemateri dalam kegiatan ini menerangkan PRB adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang , yang dilaksanakan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atas rekomendasi atau rujukan balik dari dokter spesialis atau sub spesialis yang merawat.
“Maka dari itu, kami butuh dukungan dan kerjasama dari fasilitas kesehatan dan dokter spesialis/sub spesialis untuk memberikan surat rujuk balik dengan informasi yang lengkap bagi pasien yang sudah dalam kondisi stabil,” ucap Hardi.
Hardi juga menyampaikan bahwa didalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 tahun 2014 telah dimuat aturan yang tegas bahwa FKRTL penerima rujukan wajib merujuk kembali peserta JKN-KIS disertai jawaban dan tindak lanjut yang harus dilakukan secara medis jika secara medis peserta sudah dapat dilayanani di FKTP yang merujuk.
“PRB diberlakukan pada penyakit-penyakit kronis yaitu diabetes mellitus, hipertensi, jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsy, skizofren, stroke, dan Sindroma Lupus. Sehingga nantinya saat kondisi pasien sudah stabil, diharapkan FKRTL memberikan rujuk balik ke FKTP,” tambah Hardi.
Peran Person In Charge (PIC) dalam implementasi PRB sangatlah penting untuk memberikan edukasi dan penyampaian informasi kepada peserta terkait alur pelaksanaan PRB, berkoordinasi dengan dokter penanggung jawab pasien, serta penginputan data pada aplikasi.
“Kami harapkan PIC PRB dari masing-masing Rumah Sakit sudah paham, sehingga nantinya pelaksanaan PRB dilapangan dapat berjalan dengan optimal,” kata Hardi.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Seksi Penunjang Medis RSUD Sijunjung, Feni Rifda Yulianti mengungkapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi ini dapat meningkatkan kapasitas PIC dalam menjalankan PRB.
“Kami juga lebih memahami bagaimana prosedur PRB yang dilaksanakan, dan semoga kedepannya dapat dijalankan lebih baik lagi,” kata Feni.
Menutup kegiatan pada hari ini, Hardi menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada FKRTL atas komitmen bersama untuk melaksanakan PRB dengan semaksimal mungkin.
“Perlu pemahaman dan dukungan dari berbagai pihak dalam pelaksanaan PRB, baik itu dari pemangku kepentingan, dan tentunya juga tenaga medis. Sehingga pelaksanaan PRB dapat berjalan secara optimal, yang dapat meningkatkan mutu pelayanan serta kepuasan peserta,” tutup Hardi.(Nal)