Notification

×

Iklan

Iklan

Amal Usaha Kuat, Wujud Stabilitas Cabang Dan Ranting Muhammadiyah Sumbar

01 April 2019 | 07:33 WIB Last Updated 2019-04-01T00:33:20Z

Agam - Persyarikatan Muhammadiyah yang bercirikan dakwah dan semangat membangun tata sosial serta pendidikan, akan lebih maju dan terdidik jika Muhammadiyah memiliki amal usaha atau unit bisnis di Wilayah, Cabang dan Ranting yang terbangun kuat. 

Sebagai sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia, Muhammadiyah harus memiliki kemandirian dalam menjalankan visi misi dakwah, sosial dan pendidikan ditengah-tengah masyarakat.

Menurut Wakil Ketua Muhammadiyah, Bidang Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Sumbar, Bakhtiar M.Ag, "Cabang dan Ranting Persyarikatan Muhammadiyah harus menyesuaikan dinamika masyarakat untuk berkembang dan kuat di Sumatera Barat. 

Muhammadiyah sebagai organisasi yang berciri dakwah dan semangat membangun tata sosial serta pendidikan, akan lebih maju dan terdidik jika Muhammadiyah memiliki amal usaha atau unit bisnis di Wilayah terutama di Cabang dan Ranting.

Hal ini disampaikan Bakhtiar M.Ag saat Implementasi Penguatan Cabang dan Ranting Muhammadiyah Se-Sumatera Barat Zona 3 di Panti Asuhan Aisyiyah, Cabang Tilatang Kamang, Kabupaten Agam. Minggu, (31/03).


Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris LPCR Wilayah Sumbar Martaon Pulungan, Mantan Ketua Dikdasmen Muhammadiyah Sumbar Zainal Akil, Ketua Muhammadiyah Bukittinggi Dr. ismail Novel, Mantan Ketua PP Muhammadiyah Taslim serta
Utusan Cabang dan Ranting Muhammadiyah Zona 3. (Payakumbuh, 50 Kota, Bukittinggi, Agam, Pasaman, Pasaman Barat).

Mantan Ketua Dikdasmen Muhammadiyah Sumbar Zainal Akil, mengatakan "Sebenarnya ini adalah konsolidasi organisasi Muhammadiyah, dakwah yang utama itu adanya di cabang dan ranting. ibarat pohon kayu yang besar tidak mungkin batang yang bergoyang tapi kalau daunnya yang ditiup angin sedikit saja kelihatan bergerak. Seperti itulah perumpamaannya sebuah ranting Muhammadiyah. Jadi pergerakkan organisasi ini memang ranting harus jadi ujung tombak."

Selain itu Dr. Ismail Novel menambahkan,  "Contoh seperti di Cabang Kinali, Pasaman Barat, amal usahanya dalam bentuk sarang burung walet, ladang sawit dan lembaga pendidikan. Bentuk amal usaha ini belum tentu bisa sama diterapkan di cabang atau ranting organisasi Muhammadiyah di kota/Kabupaten lain."

Lanjut Ismail, untuk cabang dan ranting Muhammadiyah kuat, harus ada amal usaha organisasi. Bentuk amal usahanya tentu disesuaikan dengan situasi kondisi cabang atau ranting masing-masing. (Rizky)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update