Payakumbuh - Setiap calon siswa baru harus menurut zonasi yang telah ditetapkan. Kepala Sekolah perlu berkomitmen dengan keputusan bersama jajaran Dinas Pendidikan.
Hal tersebut disampaikan secara tegas, Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas), Tavril Samry disela-sela sambutannya saat momen perpisahan siswa kelas VI SDN 37 kelurahan Koto Panjang Dalam, Selasa (30/4).
Komitmen bersekolah di sesuai zona tersebut sudah diatur dalam Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 dan diturunkan dengan Perwako Payakumbuh Nomor 55 2018 tanggal 22 Juni 2018 tentang PPDB.
Selain keluarga besar SDN 37 Payakumbuh dibawah pimpinan kepala sekolah Rosayamini dan walimurid siswa kelas VI, perpisahan ini dihadiri langsung Camat Lamposi Tigo Nagori (Latina), David Bachri bersama Lurah Koto Panjang Dalam, Budiarto, Ketua Komite, Ketua LPM, Kepsek Gugus V dan tokoh masyarakat.
Dengan zonasi, kata Tavril, terlahirlah pemerataan SDM peserta didik, termasuk SDM tenaga pendidik dan kependidikan. Tiada lagi diunggulkan. Mungkin keunggulan lahir, setelah menjalani PBM sesuai kompetensi dan inovasi yang dijalankan di suatu sekolah. Dan kami akan serius jalankan Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 dan Perwako Nomor 55 Tahun 2018 secara menyeluruh. Mohon dukungan pihak terkait.
“Kami merasa bangga dengan dimutasinya Kepsek berprestasi ibu Rosa di SDN 37 Payakumbuh, ini. Ilmu, inovasi dan prestasi ditempat lama bisa ditularkan di SDN ini. Kepala sekolah bukan lagi mengajar. Tapi tugas kepsek hanya 3, yakni managerial, supervisi guru dan kewirausahaan. Selain itu kami harapkan guru yang dimutasi (Bapak Enizon) juga bisa menularkan prestasi yang diraihnya selama di SDN ini, di sekolah tempat tugas barunya,” ujarnya.
Diujung sambutannya, Tavril Samry sampaikan doa dan harapan, segenap majelis guru, terima kasih telah menjalankan tugas penuh tanggungjawab. Sehingga pada hari ini sebanyak 25 siswa kelas VI akan kita kembalikan kepada walimurid. Pesan kami, teruslah lanjutkan pendidikannya. Tiada kata putus sekolah gara - gara kurang mampu, semuanya ada jalan. Tri Pusat Pendidikan adalah solusinya. “Salut kami sampaikan, SDN 37 Payakumbuh selalu mengedepankan kearifan lokal. Terima kasih semua pihak terkait,"pungkas Tavril Samry.
Sementara Camat Latina, David Bachri dalam sambutannya mengajak pihak sekolah dan masyarakat ikut andil dalam penciptaan generasi islami. Karena sejak dulu, Koto Panjang ternama sebagai pencetak para ulama. Menurut David Bachri, keadaan tersebut harus dihidupkan lagi.
"Jangan biarkan anak-anak kita curhat dengan lingkungan. Karena orangtua adalah tempat curhat anak pertama kali, bukan pada medsos. Program mematikan TV antara Magrib dan Isya mari kita terapkan kembali,"sambut David Bachri sembari mengajak.
Sebelumnya, Kepala SDN 37 Payakumbuh, Rosayamini melaporkan bahwa sekolah dasar yang dipimpinnya akan menerapkan selalu program kewirausahaan sebagai bekal anak didik di masa depan.
"Saat ini kita memiliki siswa sebanyak 151 orang yang ditampung dalam 6 rombel serta diajar oleh 11 tenaga pendidik dan kependidikan. 25 diantaranya akan kita lepas hari ini, yakni kelas VI. Terkait program kewirausahaan kita terapkan keterampilan merajut, anyaman dan membatik. Ini akan kita lanjutkan. Mohon dukungan, kita sudah bentuk Market Day. Mari berbelanja di market day,"tandas Rosayamini. (BD)