Notification

×

Iklan

Iklan

Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang Bakal Gelar Bincang Sastra

18 April 2019 | 19:34 WIB Last Updated 2019-04-18T12:34:49Z

Padangpanjang  - Bertempat di Sekretariat Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang, yang beralamat di Jl. Dr. A. Rivai No. 146 Kampung Jambak  akan digelar bincang-bincang sastra dengan tema Eksistensi Penyair Perempuan dan Pengaruh Komunitas Seni dalam Dunia Sastra pada Sabtu mendatang (20/04).

Narasumber dalam kegiatan ini adalah Dr. Sulaiman Juned, M.Sn  penyair, teaterawan dan Pendiri/Penasihat Komunitas Seni Kuflet), Kunni Masrohanti  merupakan Penyair, Ketua Penyair Perempuan Indonesia, Pembina Komunitas Seni Rumah Sunting, serta Wartawan Riau Pos Pekanbaru.

Mardhiyan Novita M.Z, Penyair yang juga Duta Baca Sumatera Barat Tutur Soleha Hasanah Nasution Ketua Umum Komunitas Seni Kuflet saat ditemui di sekretariat Kuflet , Kamis (18/4).

Kunni Masrohanti mengatakan , bicara soal penyair perempuan adalah bicara soal harapan. Jumlah penyair perempuan belum cukup banyak, begitu juga di Sumatera. Kalaupun ada hanya beberapa bahkan ada yang hanya tinggal nama.

Artinya namanya pernah besar sebagai penyair perempuan, namun kini tidak lagi menulis, tidak ada karya atau hilang diperedaran. Bicara tentang penyair perempuan bukan berarti  hendak membedakan antara penyair lelaki dengan perempuan, tetapi hendak mengajak bersama-sama menggali potensi diri sebagai perempuan dan menuangkan karya kepenyairannya Papar Wartawan Riau Pos itu.

Mardhiyan Novita M.Z mengatakan,  eksistensi penyair perempuan akan menjadi sudut pandang yang menarik, sebab bagaimana perempuan memandang suatu objek yang disampaikan lewat karya sastra.

Kehadiran penyair perempuan  akan menyeimbangkan ranah kepenyairan tanah air yang sampai sekarang masih didominasi lelaki. Sementara itu Komunitas sangat mempengaruhi perkembangan dan pergerakan sastra. Komunitas dapat menjadi rumah bagi anggotanya untuk mempertajam kualitas sastranya tutur penyair yang juga Duta Baca Sumatera Barat.

Kunni Masrohanti menambahkan Komunitas merupakan salah satu jalan untuk berbuat dan bergerak, dapat menjadi laman bermain dengan sejuta karya bahkan bukan untuk diri sendiri namun dihadirkan untuk siapa saja yang mau belajar dan tumbuh bersama. Kekuatan Komunitas dalam menggali dan berbuat sesuatu yang positif adalah hadiah bagi negeri yang tak bisa dilihat dengan sebelah mata Ucap Ketua Penyair Perempuan Indonesia.

Sulaiman Juned mengaharapkan Bincang sastra yang membahas Eksistensi penyair perempuan serta pengaruh komunitas seni dalam perkembangan dunia sastra ini menarik menjadi perbincangan sambil menyeruput kopi gayo, Aceh.

" Mari ramaikan sembari mengetahui bagaimana percaturan kepenyairan perempuan di negeri ini, sekaligus membahas seberapa penting komunitas seni bagi personal penyair. Hal ini jawabannya tentu ada pada dua penyair perempuan  yang menjadi narasumber, " Papar Dosen Seni Teater ISI Padangpanjang ini.(***)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update