Notification

×

Iklan

Iklan

Pengawas TPS Pemilu 2019: Pengawas Paling Tangguh di Dunia

20 April 2019 | 23:46 WIB Last Updated 2019-04-20T16:47:19Z
Oleh: Zulkarnaen, M.Sn  *)

Pasbana.com --- Judul artikel di atas sebuah pengalaman dan pengakuan dari teman-teman pengawas TPS 2019, yang baru berlangsung dua hari lalu. Kecuali itu, pengakuan teman-teman pengawas, penulis pun merasakan langsung dan harus mengakuinya. Yang benar-benar terasa ketika hari pemilihan tanggal 17 April 2019.

Dimulai persiapan pembukaan pukul 06.30 WIB, hingga selesai pukul 03.00 WIB pada hari berikutnya tangggal 18 April. Artinya proses pemilu sebenarnya terjadi dan berlangsung selama dua hari. Ini cerita pada TPS 21 tempat penulis mengawas.  

Lain lagi cerita TPS sebelah selesai proses penghitungan hingga diantarkan lima kotak suara hingga pukul 09.00 WIB, tanggal 18 April 2019, ke kantor kelurahan Bukit Timah.

Itu salah satu bemtuk ketangguhan pengawas TPS 2019, paling tangguh di dunia, yang menariknya lagi, apakah yang pengawas yang tangguh itu laki-laki? Jawabnya yang tangguh itu adalah perempuan. Terjadilah penggunaan istilah the power of emak-emak dalam grup pengawas TPS buatan  PANWASLU Kota Dumai dan PANWASCAM Dumai Selatan. 

Sebabnya adalah lebih 90% pengawas TPS di Dumai Selatan adalah perempuan.
Meskipun ada suara-suara sumbang, seperti "mengawas tahun ini, cari kerjaan. Cukuplah sekali ini" suara sumbang ini, menurut penulis manusiawi saja. 

Bayangkan bekerja sampai hampir 24 jam hingga 24 jam lebih membuat keadaan fisik menurun. Hebatnya pengawas TPS bertanggung jawab hingga mengawal lima kotak suara ke kantor Kelurahan, dan langsung mengantarkan dokumen pengawasan ke PANWASCAM masing-masing.

Suara sumbang itu bukan dari pengawas TPS, dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pun lebih lagi. 

Kerja untuk lima kotak suara, tapi pembayaran honornya sama saja pembayarannya dengan pemilu 2018. 

Menurut penulis, lagi-lagi ini manusiawi, tentu harapannya adalah kedepan menjadi catatan khusus bagi pejabat penyelenggara pemilu dan pengawas pemilu dan semua pihak yang terlibat dengan Pemilu.

Apa yang terasa bagi orang-orang terlibat dan bekerja di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tentu sudah terbayang oleh pembuat kebijakan, dan penulis yakin kedepan pengghargaan kepada pengawas dan orang-terlibat di TPS, tentu diperhatikan, hingga suara sumbang menjadi suara yang nyaring, setidaknya Pemilu berikutnya.

Kembali pada bagaimana tangguhnya pengawas TPS, dimulai dari pendaftaran, prosesinya yang profesional, kurang dokumen harus dilengkapi. Berikutnya mengikuti wawancara dan mengikuti beberapa rangkaian kegiatan untuk dinyatakan sah sebagai pengawas TPS. 

Rangkaian yang prosedural dan formal itu adalah pelantikan diteruskan dengan Bimbingan Teknis (Bimbingan Teknis). Apel Patroli keliling Kota Dumai, pada hari tenang Pemilu.

Ada lagi, belajar aplikasi Siwaslu sebagai pelaporan di android pengawas TPS. Tak cukup disitu, antrean unggah data pada sistem pengawas pemilu, menjadi bukti ketangguhan Pengawas TPS.

Tulisan ini bukan keluhan, namun ini bentuk kebanggaan pengawas TPS se- Indonesia, dari Kota Dumai kami nyatakan bahwa kami bagian penentu kejujuran dalam Pemilu, dari sini pula di dapat info bahwa suara presiden yang ditunggu-tunggu. Di sini di  TPS 21 Kelurahan Bukit Timah, Kota Dumai, Riau, 155 suara  untuk Prabowo dan 18 suara untuk Jokowi, dari Pengawas pula tercipta keamanan Pemilu yang menciptakan kondisi yang kondusif bersama Polri dan Linmas, karena Pengawas yang bisa membuat suara gaduh menjadi tenang, dengan menggunakan teknik rasio dan manusiawi saat perdebatan suara sah dan suara tidak sah.

*) Penulis adalah Pengawas TPS 21, Pengawas Terbaik II Riau 2018.

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update