Notification

×

Iklan

Iklan

Berlibur di Kota Arang, Danrem 032 Wirabraja kunjungi Destinasi Wisata Bersejarah

12 Mei 2019 | 05:37 WIB Last Updated 2019-05-11T23:11:57Z


Sawahlunto - Komandan Korem (Danrem) 032 Wirabraja Brigjen TNI Kunto Arif Wibowo, melakukan kunjungan wisata ke Kota Sawahlunto, Sabtu (11/5). Danrem 032/WBR disambut langsung oleh Dandim 0310/SS Letkol INF. Dwi Putranto beserta jajaran.

Brigjen TNI Kunto Arif Wibowo yang membawa serta keluarga untuk berlibur dan menyinggahi beberapa tempat tujuan wisata di kota yang terkenal dengan julukan Kota Wisata Tambang Bersejarah ini. Diantaranya, Lubang Mbah Soero, Museum Goedang Ransum dan Puncak Cemara.

"Ini kali kedua saya datang kesini. Kan saya baru pertama bertugas di Sumbar mas, dan saya hampir berkeliling kesemua daerah sudah. Disini memang mempunyai khas sendiri. Makanya saya paksakan nih anak saya yang di Surabaya untuk datang lihat kesini," terang Brigjen TNI Kunto Arif Wibowo saat diwawancarai pasbana.com  mengenai kesannya tentang "Kota Tambang" peninggalan kolonial Belanda ini.

Selain untuk berlibur, Brigjen TNI Kunto Arif Wibowo mengungkapkan, kunjungannya kali ini juga dalam rangka meninjau perkembangan kinerja anggotanya di Daerah. Salah satu program unggulan dari TNI saat ini adalah pengenalan kepada masyarakat, khususnya petani dan pekebun tentang manfaat BIOS 44. BIOS 44 ini merupakan dekomposer atau pengurai hasil inovasi dari pihak TNI yang berguna mempercepat pembusukan material organik lahan gambut dan meningkatkan hasil produksi pertanian masyarakat.

"Disini ada abu PLTU yang pemanfaatannya sudah diuji coba sebelumnya. Kita gunakan dekomposer BIOS 44 pada media abu PLTU dan kita tanami kangkung, itu tumbuh. Jadi dari bincang-bincang awal dulu pertama kali dengan bapak walikota Sawahlunto, waktu pertama kali kesini, kita mungkin bisa memanfaatkan abu PLTU untuk media cocok tanam. Kita lihat hasilnya, kalau ini berhasil kita akan coba tindak lanjuti untuk pemanfaatan abu tersebut," jelas Brigjen TNI Kunto Arif Wibowo.

Danrem melanjutkan, BIOS 44 ini awalnya diperuntukkan bagi lahan gambut. Dengan kondisi lahan di Kota Sawahlunto yang sebagiannya merupakan lokasi bekas pertambangan, petani dikota ini menjadi tidak bisa melakukan penanaman karena tidak produktif.

"Dengan kondisi seperti ini, terlebih kita telah melakukan uji coba sebelumnya dan selalu berhasil, BIOS 44 akhirnya kita gunakan sebagai sarana support untuk mendukung hasil produksi tani masyarakat yang tidak mempunyai lahan produktif sebelumnya. Hal ini sudah disosialisasikan kepada para petani oleh Dandim dan jajaran. Makanya Dandim saya paksakan datang kesini, sekalian mantau kinerja," canda Danrem.

Menjelang waktu berbuka, Danrem 032/WBR beserta rombongan bertolak menuju Puncak Cemara untuk berbuka puasa bersama dan Sholat Maghrib Berjemaah. Setelahnya, rombongan menikmati makan malam dengan pemandangan suasana Kota Sawahlunto malam hari dari atas Puncak Cemara. Acara dilanjutkan dengan Sholat Taraweh berjamaah sebelum rombongan kembali ke Hotel.(dyko)

PILKADA 50 KOTA




×
Kaba Nan Baru Update