Padang Panjang - Sebuah perjuangan untuk menghimpun dari untaian prestasi dan jejak karya Buya Hamka, digagas oleh Tim Kajian Buya HAMKA Madrasah Aliyah Kulliyatul Muballighin Muhammadiyah (MA KMM) Kauman Padangpanjang, Sumatra Barat.
Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional Ke - 111, Senin ( 20/5) ,Tim Kajian ini menggelar Diskusi Publik bertajuk "Mengkaji Kiprah dan Kepribadian HAMKA di Kauman Padangpanjang".
Tampil sebagai Pembicara Utama Fikrul Hanif Sufyan, S.S., M.Hum (Sejarawan Muhammadiyah, Penulis Buku "Menuju Lentera Merah, dan "Penjaga Api Tauhid").
Sebagai seorang pengajar, peneliti, dan editor sejarah, Fikrul Hanif dengan gamblang mengupas tokoh-tokoh yang mempengaruhi pola pikir dan pemahaman Buya Hamka dalam kehidupannya.
Dilengkapi dengan data-data dan sumber literatur yang ditelusurinya, membuka mata peserta diskusi yang hadir betapa banyaknya sisi kehidupan seorang Buya Hamka yang perlu ditelisik lebih dalam.
Tampil sebagai pembicara kedua adalah Muhammad Subhan, seorang penulis dan jurnalis yang juga memegang amanah sebagai Ketua Forum Pegiat Literasi Kota Padang Panjang.
Subhan menyampaikan mengenai sosok Buya Hamka yang multi talenta dalam menjalani kehidupannya. Tidak hanya dikenal sebagai Singa Podium yang berdakwah melalui lisan. Buya Hamka juga seorang penulis produktif dengan berbagai genre dalam karya-karyanya.
Menurut Subhan, hal inilah kelebihan Buya Hamka yang mampu berdakwah tidak hanya secara lisan namun juga dengan tulisan. Sedikitnya 113 Karya buku yang telah ditulis oleh Buya Hamka selama hidupnya.
Terkait dengan rencana giat MA Kulliyatul Muballighin Muhammadiyah yang ingin menjadikan Pojok Hamka MA KM Muhammadiyah Kauman menjadi pusat dokumentasi karya-karya Buya Hamka terlengkap, hendaknya juga dibarengi dengan menghidupkan budaya menulis guru-guru dan keluarga besar MA KM Muhammadiyah Kauman. Ke depan, hal ini bisa menjadi "branding" tersendiri bagi
MA KM Muhammadiyah Kauman , Padang Panjang, ungkap Subhan.
MA KM Muhammadiyah Kauman , Padang Panjang, ungkap Subhan.
Sebagai pembicara ketiga adalah Direktur MA KMM Muhammadiyah Kauman Padang Panjang Ibu Derliana, MA . Ia menyebutkan, setelah menelusuri dan berburu jejak karya Buya Hamka, pihaknya mengatakan banyak literatur dan referensi yang perlu dilengkapi mengingat ada beberapa kronologis yang belum terjawab secara jelas.
Untuk itu, pihaknya akan berusaha keras bersama Tim untuk bisa mengumpulkan literatur dan referensi terkait kehidupan Buya Hamka selama mengajar dan menjabat sebagai Kepala MA KM Muhammadiyah Kauman, Padang Panjang.
Acara yang mendorong peserta untuk membuka cakrawala berpikir ini, diikuti guru-guru di lingkungan MA KMM Kauman Padangpanjang, alumni MA KMM Kauman, masyarakat peminat karya-karya Buya Hamka, juga dihadiri perwakilan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang serta Dinas Kominfo Kota Padangpanjang.
Sepanjang acara diskusi, suasana tetap fokus namun ceria yang dipandu oleh moderator humoris, Surya Bunawan. Moderator yang juga pengajar dan penceramah ini mampu menghadirkan suasana diskusi yang segar dan menarik meski dalam kondisi puasa Ramadhan.
Beranjak dari diskusi yang menarik ini, Madrasah yang pernah dipimpin Buya HAMKA ini bertekad untuk terus aktif melakukan kajian dan mengumpulkan semua informasi terkait Buya HAMKA dan hubungannya dengan MA KMM Kauman Padangpanjang. ( pb-01)