Solok –Guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), BPJS Kesehatan Cabang Solok menggelar Peer Review Diagnosa Non Spesialistik dengan FKTP se Kota Sawahlunto, Selasa (18/06).
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Rapat BPJS Kesehatan Cabang Solok ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Solok beserta jajaran, Ketua Tim Kendali Mutu Kendali Biaya, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Sawahlunto, serta seluruh Dokter FKTP se Kota Sawahlunto.
Membuka kegiatan pada hari ini, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Solok, Rizka Adhiati menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh undangan yang telah hadir pada kegiatan Peer review, sehingga nantinya mendapatkan kesepakatan terkait diagnosa non spesialistik yang dapat dituntaskan oleh FKTP.
“Dengan harapan diagnosa yang dapat dituntaskan FKTP tidak semakin berkurang dari hasil Peer Review tahun sebelumnya, dan semoga diskusi pada hari ini membawa hasil yang lebih baik,” ujar Rizka.
Kegiatan Peer Review yang secara rutin dilaksanakan BPJS Kesehatan bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi FKTP sebagai gate keeper dalam pelayanan primer, memberikan gambaran pemetaan kemampuan FKTP dalam penanganan diagnosa non spesialistik, serta monitoring dan evaluasi kemampuan FKTP dalam penataan diagnosa non spesialistik.
Berdasarkan hasil Peer Review, terdapat 18 diagnosa yang tidak tuntas oleh Dokter Praktek Perorangan (DPP) dan Puskesmas non rawatan dari 155 diagnosa, sedangkan Puskesmas rawat inap terdapat 16 diagnosa yang tidak tuntas dari 155 diagnosa.
“Bagi diagnosa yang tidak dapat tuntas di FKTP karena kompetensi, maka perlu dilakukan peningkatan kompetensi dengan organisasi profesi. Sedangkan yang terkendala sarana dan prasarana, kami mendorong FKTP atau pemerintah untuk melengkapinya,” ujar Rizka.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto, Yasril menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi oleh Puskesmas dan DPP agar disampaikan kepada Dinas Kesehatan.
“Masalah kesehatan di Kota Sawahlunto tidak terlepas dari tanggung jawab Dinas Kesehatan, dan akan kita cari solusinya,” tegas Yasril.
Menutup arahannya pada kegiatan Peer Review, Yasril juga menyampaikan komitmen Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto yang siap membantu untuk pengadaan obat maupun alat kesehatan.
Dengan adanya komitmen Pemerintah Daerah, FKTP, dan BPJS Kesehatan diharapkan mutu pelayanan kesehatan semakin baik kedepan tutupnya.(Nal)