![]() |
Kepala Cabang Utama BRI Bukittinggi, Asep Suhendra |
Bukittinggi - Polemik oleh sebahagian masyarakat penggunaan kartu transaksi brizzi, produk Bank Rakyat Indonesia (BRI) di objek wisata Panorama dan Kebun Binatang saat hari raya idul fitri lalu, pihak BRI dan Pemko Bukittinggi terus melakukan evaluasi penggunaan kartu brizzi agar berlaku efektif dan efisien.
Walikota Bukittinggi berharap kota Bukittinggi jadi kota wisata yang modern, salah satu bentuknya, transaksi di seluruh objek wisata dan fasilitas umum di Bukittinggi tidak menggunakan uang tunai lagi yakni transaksi elektronik (e-money) yang fungsinya membantu Pemko dalam memaksimalkan pendapatan daerah. Hal tersebut disampaikan Kepala Cabang Utama BRI Bukittinggi, Asep Suhendra saat berada di Kantor Kejaksaan Negeri Bukittinggi, Kamis, (27/06).
Singkat cerita, pertemuan-pertemuan antara Pemko dengan BRI terjalin bentuk kerjasama. Tegas Asep, "Kami hanya menawarkan bisnis transaksi, bukan bisnis kartu ataupun bisnis kita dapat berapa atau Pemko dapat berapa."
Hasil bentuk kerjasama antara Pemko dengan BRI Bukittinggi yang terjalin adalah berapapun nominal harga tiket masuk panorama dan kebun binatang dengan kartu brizzi, seluruh nominalnya masuk ke rekening Pemko Bukittinggi. Sehingga wisatawan yang berkunjung bisa lebih mudah dalam melakukan transaksi ke objek wisata dan di merchant atau outlet lainnya dengan efektif dan efisien.
![]() |
Akademisi Fakultas Pariwisata UMSB Bukittinggi, Rozi Yuliani |
Tambah Asep, selain di 2 objek wisata tersebut, penggunaan kartu brizzi ini skala nasional, sementara di Bukittinggi sudah bisa digunakan di 460 merchant dan 2300 merchant di Sumatera Barat yang sudah bekerjasama dengan BRI.
Selanjutnya Pemko juga meminta kepada kami untuk membuat program uang kembali atau cash back kepada masyarakat yang telah melakukan transaksi dengan brizzi di SPBU dan tempat parkir. Sehingga penggunaan kartu brizzi ini bisa digunakan masyarakat dihampir seluruh tempat fasilitas umum.
Sementara itu ditempat terpisah, Pengamat Pariwisata, Akademisi Fakultas Pariwisata, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), Bukittinggi, Rozi Yuliani mengatakan, "Sebenarnya akademisi juga membantu Pemko dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Terkait pengunaan kartu brizzi sebagai alat transaksi modern adalah hal yang bagus namun sebaiknya sebelum diberlakukan, harus ada sosialisasi dalam bentuk uji coba untuk menilai kesiapan Pemko dan masyarakat.
Menurut saya kata Rozi, uji coba dalam beberapa bulan ini tidak dilakukan, sehingga muncul polemik, antrian bahkan mungkin muncul kerugian Pemko saat hari raya Idul Fitri lalu akibat sistem tersebut. Sosialisasi kartu itu yang harus masyarakat tahu, sehingga kegunaan dan manfaat lain kartu dimengerti oleh masyarakat. (Rizky)