Sawahlunto - Guna mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkarakter dan memiliki inovasi guna kemajuan bangsa dan negara, Kodim 0310/SS tak henti-hentinya untuk terus mensosialisasikan Wawasan Kebangsaaan dan Bela Negara.
Upaya itu terlihat ketika Komandan Kodim (Dandim) 0310/SS Letkol INF. Dwi Putranto S.AP, M.I.Pol, turun langsung memberikan materi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) dan Bela Negara kepada pelajar SMKN 1 Sawahlunto dan SMAN 2 Sawahlunto, Sabtu (20/7) siang.
Letkol INF. Dwi Putranto menyampaikan, tujuan arti dan makna bela negara kepada para pelajar adalah untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan bela negara bagi siswa-siswi yang merupakan generasi muda penerus bangsa. Dengan harapan, para generasi muda itu memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme yang tinggi.
Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita cintai. Kesadaran bela negara yang ada pada setiap masyarakat didasarkan pada kecintaan kepada tanah air. Kita dapat mewujudkan itu semua dengan cara mengetahui sejarah negara sendiri, melestarikan budaya-budaya yang ada, menjaga lingkungan dan pastinya menjaga nama baik negara.
“Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam sehingga generasi penerus dapat menjaga dan mengelola dengan baik. Jika tidak bisa mengelola kekayaan negara maka akan menjadi ancaman oleh bangsa lain," jelas Dwi Putranto.
Lebih lanjut Dandim memaparkan akan bahayanya tawuran, narkoba dan pengaruh teknologi IT yang dimanfaatkan secara tidak benar yang dapat berpengaruh menghilangkan semangat belajar para siswa. Dandim juga berpesan kepada siswa-siswi agar tetap santun dan semangat dalam menggapai prestasi sehingga dapat berguna bagi Nusa dan abangsa.
Sebagai pemuda dan penerus bangsa harus menghindari tawuran, narkoba dan dampak penggunaan teknologi (IT), Indonesia adalah negara ke empat pengguna sosial media. Narkoba harus benar-benar dihindari oleh para pelajar, sebab jika sudah terjerumus pada kasus penyalahgunaan narkoba maka seseorang itu akan hancur masa depannya.
Pemahaman tentang Wasbang dan Bela Negara ini juga bermanfaat dalam menghadapi ancaman Proxy War yang dapat mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Persoalan Bela Negara ini timbul dari kesadaran dan pemikiran bersama, bahwa pemahaman Bela Negara menjadi tanggung jawab bersama.
“Proxy war adalah perang yang tidak tau siapa kawan siapa lawan," tegas Dandim.
Selain itu, pemberian materi bela negara ini adalah untuk menyegarkan dan menguatkan kesadaran dalam membangun cinta Tanah Air, serta lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan.
“Bahwa esensi dari nilai kebangsaan, nilai persaudaraan, nilai keselarasan, nilai kerakyatan, keadilan, toleransi dan gotong royong itu merupakan aplikasi dari nilai-nilai yang dikembangkan dalam bela negara seperti cintai Tanah Air, sadar berbangsa dan bernegara, rela berkorban untuk bangsa dan negara,” pungkasnya lagi.
Berikut tanggapan kepala sekolah, guru serta siswa-siswi SMKN 1 Sawahlunto dan SMAN 2 Sawahlunto yang ikut dalam pemberian materi Wasbang dan Bela Negara sabtu siang itu.
“Kami mengucapkan banyak terimakasih atas kerendahan hati Dandim yang berkenan hadir ke sekolah dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada siswa-siswi di sekolah yang kami cintai ini," ucap Kepala Sekolah SMKN 1 Sawahlunto, Agus Sri Harjanto M.Pd.
“Kegiatan ini sangat bagus sekali, semoga bisa sering kita adakan. Kegiatan ini juga merupakan masukan buat saya dan anak-anak," harap Melia guru PPKN SMKN 1 Sawahlunto yang juga merupakan anak dari seorang Tentara.
“Saya sangat termotivasi atas apa yang di sampaikan Dandim dalam kegiatan ini sehingga dapat menjadi motivasi dalam hidup saya," ucap Mayangsi Asria (16) siswi SMAN 2 Sawahlunto asal Talawi mudik.
“Kegiatan ini sangat memotivasi saya dalam menanamkan nilai-nilai bela negara dan cinta tanah air," ujar Yogi Afda Melta (16) siswa SMAN 2 Sawahlunto asal Batu Tanjung.(dyko)