Payakumbuh - Kota Payakumbuh Terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Penyakit Masyarakat (PEKAT) dan tak ingin mencoreng Deklarasi 5 November 2018 lalu, digelarlah Sosialisasi PEKAT dengan tema "Melalui Sosialisasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat Kita Tingkatkan Keamanan dan Ketertiban Umum Rengan Menyikat Habis Penyakit Masyarakat" bertempat di Kelurahan Nunang Daya Bangun, Jum'at (26/7).
Hadir sebagai narasumber Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Payakumbuh bersama Satpol PP, BNN Kota Payakumbuh, dan Al Ustad Hengky Otrio mengisi kegiatan yang dihadiri kurang lebih 100 peserta dari Pemuda, RT/RW, LPM, Tokoh Masyarakat, dan Bundo Kanduang se Kelurahan Nunang Daya Bangun.
Camat Payakumbuh Barat L. Kefrinasdi diwakili oleh Sekcam mengatakan Pemko Payakumbuh komit untuk menjaga marwahnya sebagai Kota Anti Maksiat, Walikota Riza Falepi berpesan agar berbagai pemberdayaan dilakukan di tingkat terendah seperti kelurahan sampai ketingkat kota.
"Kita berharap, setelah diberi penguatan, masyarakat dapat mentransfer ilmu kepada anak-anak generasi muda dan keluarganya, sehingga kita menjadi satu langkah dalam menjaga kota kita dari kemaksiatan," kata Camat.
Dalam materinya, Sekretaris KPA Kota Payakumbuh Fahman Rizal menyebut PEKAT seperti pergaulan bebas dapat meningkatkan resiko tertular virus HIV/AIDS, ditekankan oleh Fahman jumlah penderita akan bertambah apabila seks bebas dibiarkan begitu saja.
"Perlu pengawasan dari kita semua, dan perlu juga dipahami kalau HIV/AIDS tidak ada obatnya, penderitaan seumur hidup akan dialami oleh orang yang mengidap virusnya, selain itu dapat menurunkan semangat hidup dan menyerang mental," kata Fahman.
Dari BNN Kota Payakumbuh, Denni Ashar menyampaikan materi tentang Narkoba dan bahayanya, sementara itu Ustadz Yongki Otrio menyampaikan materi tentang bagaimana generasi muda sejak dini harus diberi bekal pemahaman agama agar tidak terjerumus kedalam kemaksiatan. (BD)