Padang Panjang -- Tersentuh Ketika Dengarkan Suara Adzan “Alhamdulilah,”. Ungkapan sukur itu menggema dari dalam Masjid Arraudah Nagari Aie Angek Kecamatan X Koto, usai Rian Mega Putra dan Parlindungan mengucapkan dua kalimat Syahadat, tanda dirinya telah memeluk Agama Islam, Jum’at (19/7), usai Sholat jum’at.
Lantunan kalimat dua Syahadat begitu lancar terdengar dari ucapan Rian Mega Putra (26) dan Parlindungan (26). Penanda kedua pemuda yang berasal dari Simalegi Tengah Kepulauan Mentawai itu telah resmi memeluk agama Islam.
Dipandu Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan X Koto Bisti Samsuri,S.Th.I,MA. Baik Rian Mega Putra maupun Parlindungan, tidak begitu canggung ketika melafaskan kalimat dua syahadat, malahan kedua pemuda yang sudah menetap di Nagari Koto Tinggi Kecamatan X Koto Kabupaten Tanahdatar itu, mengaku sudah lama mempelajari tentang agama Islam.
“Alhamdulilah, bertambah lagi dua saudara seiman dan seakidah kita, mudah-mudahan kedua saudara kita yang baru saja melafaskan dua kalimat Syahadat ini, bisa menjalankan syariat Islam secara kaffah,” kata Bisti Samsuri.
Malahan, Bisti Samsuri juga meminta kepada orang tua angkat dan masyarakat disekitar lingkungan Rian dan Parlindungan, untuk memberikan bimbingan ilmu agama dan contoh yang baik dalam beribadah, agar keduanya bisa memahami tentang sikap dan prilaku umat Islam.
“Dari Kantor KUA, kita juga akan mencoba memperjuangkan bantuan dari BAZ Tanahdatar, agar mereka mendapatkan bantuan. Karena mereka termasuk asnaf yang delapan dan berhak menerima dana zakat,” sebut Kepala KUA.
Sementara itu, Rian Mega Putra ketika ditemui mengatakan, keinginan dirinya untuk memeluk agama Islam, telah ada semenjak dirinya menginjakkan kaki di daerah Baso Kabupaten Agam tahun 2016 silam.
“Hati saya begitu tersentuh kita mendengarkan suara adzan, ada ketenangan yang rasa rasakan kita adzan menggema dari pengeras suara masjid. Sejak itu, saya sering bertanya-tanya tentang ajaran Islam dan sudah berkeinginan memeluk agama Islam,” ceritanya.
Meskipun dirinya telah berpindah pindah tempat kerja, hingga sampai di Perkebunan Strawbery milik Lisna Yulianty,SH di kawasan Aie Angek. Dirinya kembali mengemukakan keinginan untuk memeluk agama Islam.
“Pas saya kemukakan keinginan untuk memeluk agama Islam, saya langsung ditanya, apakah sudah yakin dan tidak ada paksaan. Saya jawab hati saya yakin untuk memeluk agama Islam dan pihak keluarga yang di Menwatai juga sudah diberitahu, dan mereka bisa menerima keputusan saya,” sebutnya.
Meskipun sudah memeluk agama Islam, baik Rian Mega Putra dan Parlindungan tetap menjalin komunikasi dengan keluarga mereka yang berada di Mentawai. Walaupun mereka sudah berbeda keyakinan dengan keluarga yang masih memeluk agama Kristen Protestan.
Terpisah, Lisna Yulianty didampingi David Suhu Dt. Rajo Alam menyampaikan, dirinya sangat menyambut positif, keinginan dari Rian dan Parlindungan untuk memeluk agama Islam. Apalagi, keinginan itu datang dari mereka dan bukan ada unsur paksaan.
“Setelah memeluk agama Islam, kita menyerahkan kepada mereka, apakah akan masih tinggal disini ataupun akan bekerja ditempat lain. Tetapi, kita akan mengurus segala keperluan mereka, hingga mereka bisa mandiri,” sebut Notaris pecinta seni beladiri Silat itu.
David Suhu juga menekankan, dalam memeluk agama Islam, mereka akan dibimbing oleh orang tua angkatnya dan ustad yang bersedia membimbing mereka, agar bisa menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama Islam.
“Mudah-mudahan mereka bisa menjadi umat Islam yang sesuai dengan sunnah Rasul dan mengembangkan ajaran Islam di tempat tinggalnya dan keluarganya,” pesan David Suhu. (J/P)